BREAKING NEWS
Kamis, 23 Oktober 2025

Akibat Darurat Militer, Menteri Pertahanan AS Batal Kunjungi Korsel

BITVonline.com - Jumat, 06 Desember 2024 05:04 WIB
Akibat Darurat Militer, Menteri Pertahanan AS Batal Kunjungi Korsel
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

AS -Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin, membatalkan rencananya untuk mengunjungi Korea Selatan (Korsel) setelah Presiden Yoon Suk Yeol memberlakukan darurat militer yang berlaku dalam waktu singkat. Pembatalan ini diumumkan oleh seorang pejabat Gedung Putih pada Kamis, 5 Desember 2024.

Keputusan ini diambil di tengah ketegangan yang terjadi setelah Presiden Yoon memberlakukan darurat militer pada 3 Desember 2024, yang memicu kekhawatiran mengenai ketidakpastian politik di Korea Selatan. Meskipun Washington tetap memperbarui komitmennya terhadap aliansi AS-Korsel yang disebut “sangat kokoh”, periode ketidakpastian ini dianggap dapat memengaruhi koordinasi antara sekutu mengenai isu-isu keamanan di kawasan, termasuk ancaman dari Korea Utara.

Pejabat Pentagon menjelaskan bahwa, meskipun Menteri Austin dijadwalkan untuk mengunjungi Seoul dalam waktu dekat, kini diputuskan bahwa kunjungan tersebut tidak lagi relevan. “Tidak ada rencana bagi Menteri Austin untuk mengunjungi Republik Korea saat ini,” kata pejabat tersebut.

Sebelumnya, Austin direncanakan untuk melaksanakan perjalanan ke Korea Selatan sebagai bagian dari kunjungannya ke Indo-Pasifik. Namun, perjalanan tersebut kini dibatalkan, dengan fokus alih-alih ke Jepang, di mana Austin akan melaksanakan perjalanan ke-13 kalinya di kawasan tersebut.

Selain membatalkan kunjungan Austin, AS juga menunda sesi Kelompok Konsultatif Nuklir yang seharusnya digelar lebih awal minggu ini. Pertemuan ini merupakan pembicaraan penting antara AS dan Korea Selatan mengenai pencegahan nuklir di tengah ketegangan yang berkembang dengan Korea Utara.

“Seoul dan Washington juga menunda sesi Kelompok Konsultatif Nuklir, pembicaraan pencegahan nuklir utama sekutu, dan latihan terkait yang awalnya dijadwalkan awal minggu ini,” jelas juru bicara Pentagon, seperti dikutip dari The Korea Times pada Jumat, 6 Desember 2024.

Meski demikian, meski ada ketegangan, pihak AS menyatakan lega atas pencabutan status darurat militer oleh Presiden Yoon, yang dilakukan setelah adanya protes luas dari masyarakat dan anggota parlemen. Keputusan tersebut menunjukkan ketahanan demokrasi Korea Selatan dalam menghadapi situasi darurat yang tidak biasa.

Seperti yang diketahui, ketegangan di Korea Selatan meningkat setelah Presiden Yoon Suk Yeol memberlakukan status darurat militer untuk menanggapi ancaman dari Korea Utara dan pasukan anti-negara, meskipun alasan rinci dari keputusan tersebut tidak diungkapkan secara jelas.

Dalam perkembangan berikutnya, Washington dan Seoul berharap untuk memperkuat hubungan mereka lebih lanjut dan melanjutkan kerja sama strategis di kawasan Indo-Pasifik. “Perjalanan ini dilakukan saat departemen melanjutkan upaya bersejarahnya untuk memperkuat kemitraan dan aliansi kita dan memajukan visi bersama tentang perdamaian, keamanan, dan kemakmuran di kawasan tersebut,” ujar Mayor Jenderal Patrick Ryder, Sekretaris Pers Pentagon.

Artikel ini mencerminkan ketegangan yang ada antara AS dan Korea Selatan menyusul kejadian darurat tersebut, serta mencatat langkah-langkah yang telah diambil oleh kedua negara untuk mengurangi ketidakpastian politik di kawasan tersebut.

(N/014)

0 komentar
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru