BREAKING NEWS
Selasa, 29 Juli 2025

Luhut Pandjaitan: Apa Pentingnya Ijazah? Yang Terpenting Kontribusi untuk Negara

Abyadi Siregar - Senin, 28 Juli 2025 14:42 WIB
115 view
Luhut Pandjaitan: Apa Pentingnya Ijazah? Yang Terpenting Kontribusi untuk Negara
Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan. (foto: luhut.pandjaitan/ig)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, menyoroti perdebatan publik terkait keaslian ijazah yang menurutnya sudah tidak relevan dalam konteks kontribusi seseorang terhadap bangsa dan negara.

Hal ini disampaikan dalam acara peluncuran Yayasan Padi Kapas Indonesia dan diskusi bertajuk "Merawat Indonesia dengan Akal Sehat: Sumbangsih Dr. Sjahrir untuk Negeri", di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (28/7/2025).

Dalam sambutannya, Luhut menggarisbawahi tiga nilai utama dari pemikiran mendiang Dr. Sjahrir yang masih sangat relevan hingga saat ini, yakni keadilan sosial, pembangunan manusia, dan akal sehat.

Baca Juga:

Nilai-nilai tersebut, kata Luhut, harus diterjemahkan secara nyata dalam program pembangunan nasional.

"Penting bagi kita semua untuk tidak memecah belah bangsa dengan pemikiran yang tidak substansial. Seperti soal ijazah yang masih saja diperdebatkan. Itu sangat tidak relevan," ujar Luhut tegas.

Baca Juga:

Ia menilai, dalam membangun Indonesia, yang lebih utama adalah kontribusi nyata dan pemikiran konstruktif, bukan latar belakang administratif semata.

"Apa sih pentingnya ijazah itu? Saya sendiri bahkan tidak ingat di mana menyimpannya. Yang penting adalah apa yang telah kita kontribusikan untuk negeri ini," ujarnya.

Sebagai informasi, isu mengenai keaslian ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo kembali mencuat dalam beberapa waktu terakhir.

Namun, menurut Luhut, polemik tersebut justru mengganggu fokus pembangunan dan menciptakan kegaduhan yang tidak perlu.

"Kita ini perlu akal sehat. Jangan kita mengklaim sebagai intelektual, tapi menyulut perpecahan. Perbedaan itu sudah ada sejak awal sejarah manusia. Mari kita gunakan akal sehat untuk memperkuat persatuan," katanya.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para intelektual dan tokoh publik, untuk lebih bijak dalam menyampaikan pandangan.

Fokus utama, kata Luhut, adalah menjawab tantangan bangsa melalui kerja konkret dan gagasan solutif.

Editor
: Abyadi Siregar
Tags
komentar
beritaTerbaru