BREAKING NEWS
Selasa, 30 September 2025

Di Hadapan DPR, KSP-PB Bawa 17 Tuntutan Strategis Buruh untuk RUU Ketenagakerjaan

Abyadi Siregar - Selasa, 30 September 2025 14:59 WIB
Di Hadapan DPR, KSP-PB Bawa 17 Tuntutan Strategis Buruh untuk RUU Ketenagakerjaan
KSP-PB dalam audiensi bersama pimpinan DPR dan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9). (foto: tangkapan layar yt dpr ri)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Koalisi Serikat Pekerja Buruh-Partai Buruh (KSP-PB) menyampaikan sejumlah usulan penting dalam audiensi bersama pimpinan DPR dan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9).

Dalam pertemuan tersebut, KSP-PB menekankan perlunya pembaruan dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketenagakerjaan yang mencakup perlindungan bagi pekerja digital seperti pengemudi ojek online (ojol), tenaga medis, hingga pelarangan praktik penahanan ijazah dan calo tenaga kerja.

Perwakilan Partai Buruh, Said Salahuddin, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyusun 17 isu utama yang diusulkan untuk dimasukkan ke dalam draf RUU Ketenagakerjaan yang baru.

Baca Juga:

Salah satu poin krusial adalah pengakuan dan perlindungan hukum bagi pekerja di sektor digital platform, seperti ojek online, kurir, hingga konten kreator.

Menurutnya, kelompok ini kerap tidak mendapatkan kepastian hukum meski menjadi tulang punggung ekonomi digital.

"Kami minta pekerja digital platform, termasuk ojol dan kurir online, juga diatur dalam UU ketenagakerjaan yang baru. Ini sektor besar yang belum memiliki perlindungan hukum yang memadai," ujar Said di ruang rapat Komisi V DPR.

Said juga menyoroti absennya perlindungan hukum terhadap tenaga medis dan pendidikan.

Ia menilai, selama ini tidak ada regulasi setingkat undang-undang yang secara khusus mengatur hak-hak pekerja medis, meski mereka berperan vital dalam sektor kemanusiaan.

"Ini sangat menyedihkan, jika tenaga medis yang berjuang demi kemanusiaan justru tidak punya perlindungan hukum," katanya.

Selain itu, tenaga pendidik, termasuk guru honorer dan dosen non-PNS, juga perlu mendapatkan perlindungan ketenagakerjaan yang jelas di dalam undang-undang.

KSP-PB juga menuntut agar keselamatan dan hak-hak awak kapal, baik kapal niaga maupun kapal perikanan, diatur lebih tegas dalam UU.

Said menyebutkan bahwa banyak aturan yang selama ini hanya diatur dalam peraturan menteri, padahal menyangkut hak fundamental pekerja.

Isu lain yang diangkat adalah pelarangan praktik percaloan tenaga kerja. Praktik ini dinilai menyulitkan pencari kerja dan rawan eksploitasi.

Said menegaskan bahwa percaloan harus secara eksplisit dilarang dalam UU.

"Tidak boleh lagi orang nyari kerja harus lewat calo. Ini praktik yang merugikan dan harus dihentikan lewat regulasi yang tegas," ujarnya.

Dalam konteks pelatihan kerja, KSP-PB mendorong agar konsep pelatihan vokasi dibedakan dari praktik magang yang selama ini dianggap hanya menjadi celah eksploitasi.

Magang seharusnya tidak menggantikan tenaga kerja tetap dan tidak digunakan untuk membayar upah murah.

KSP-PB juga mengangkat isu maraknya perusahaan yang menahan dokumen pribadi seperti ijazah milik pekerja.

Praktik tersebut dinilai melanggar hak dasar pekerja dan tidak memiliki dasar hukum yang kuat.

"Itu bukan kewenangan perusahaan untuk menahan dokumen pribadi. Hal ini harus secara tegas dilarang dalam undang-undang," tegas Said.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak DPR atau kementerian terkait mengenai tanggapan atas 17 usulan yang disampaikan oleh KSP-PB.

Namun, agenda audiensi ini menjadi bagian dari rangkaian pembahasan awal dalam proses legislasi RUU Ketenagakerjaan yang tengah disusun pemerintah dan parlemen.

KSP-PB berharap masukan dari kalangan pekerja ini dapat menjadi bagian penting dalam pembentukan undang-undang yang lebih adil, progresif, dan responsif terhadap tantangan dunia kerja saat ini.*


(vo/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Aksi Buruh di DPR Besok Batal, Delegasi 50 Orang Akan Serahkan Draft RUU Ketenagakerjaan ke Pimpinan DPR
DPR Usulkan BP BUMN Bisa Tolak Rencana Kerja BPI Danantara
DPR dan Pemerintah Sepakat Ubah Kementerian BUMN Jadi Badan Pengelola BUMN
Pemprov Sumut Dorong Nelayan Jadi Peserta Jamsostek, Cegah Kemiskinan Ekstrem
RUU BUMN Direvisi Lagi, Ini 11 Pokok Perubahannya!
Resmi! Kementerian BUMN Bakal Diubah Menjadi Lembaga
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru