BREAKING NEWS
Minggu, 05 Oktober 2025

Belum Ada Dapur MBG di Jakarta yang Kantongi Sertifikat Higienis, Dinkes: Masih Proses

Justin Nova - Sabtu, 04 Oktober 2025 14:38 WIB
Belum Ada Dapur MBG di Jakarta yang Kantongi Sertifikat Higienis, Dinkes: Masih Proses
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati (FOTO : klik pendidikan)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengungkapkan bahwa hingga saat ini, belum ada satu pun dapur dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengantongi Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS).

Dari total 180 dapur MBG di wilayah DKI Jakarta, seluruhnya masih berproses untuk memperoleh SLHS, sertifikat penting yang memastikan standar kebersihan dan keamanan pangan terpenuhi.

"Kalau yang berbasis sertifikat belum ada, sedang berproses semua," ujar Ani saat ditemui di Jakarta, Sabtu (4/10/2025).

Baca Juga:

? Dipercepat Setelah Kasus Keracunan

Guna mempercepat penerbitan sertifikasi, Dinas Kesehatan DKI kini menggandeng Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan pihak SPPG untuk melakukan percepatan inspeksi ulang kesehatan lingkungan di seluruh dapur MBG.

"Kami sedang berkolaborasi untuk percepatan penerbitan SLHS. Jadi secara masif, kami akan melakukan inspeksi kesehatan lingkungan ulang," jelasnya.

Sejak awal peluncuran program MBG, kata Ani, pihaknya sudah melakukan inspeksi awal. Namun percepatan baru dilakukan menyusul munculnya kasus keracunan makanan bergizi gratis di sejumlah daerah beberapa waktu terakhir.

?‍⚕️ IDI: Quality Control MBG Harus Lebih Ketat

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan keprihatinan atas rentetan kasus keracunan makanan dalam program MBG. Ketua Umum PB IDI, dr Slamet Budiarto, menegaskan bahwa meski IDI sangat mendukung tujuan MBG, perbaikan quality control adalah hal mendesak.

"Program MBG perlu dibuat quality control yang lebih baik untuk mencegah kejadian yang tidak diharapkan," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (29/9/2025).

IDI menyebut program MBG penting untuk membangun SDM Indonesia yang sehat, cerdas, dan tangguh, khususnya pada anak-anak, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Sebagai organisasi profesi kesehatan, IDI juga menyatakan siap dilibatkan secara aktif dalam pengawasan dan penguatan aspek kualitas pangan di 514 kota/kabupaten di Indonesia.

Editor
: Justin Nova
0 komentar
Tags
beritaTerkait
DLH Bandar Lampung Bergerak Cepat Usai Muncul Dugaan Limbah Dapur MBG di Sukarame
Keracunan Massal MBG di Timor Tengah Selatan, 331 Orang Jadi Korban
Desakan Hentikan Program MBG, Luhut: Tidak Perlu, Sudah Bagus Kok
Luhut: Kemenkeu Tak Perlu Ambil Anggaran MBG yang Tak Terserap
Rocky Gerung Tinjau Dapur MBG di Riau: Pencernaan Dimulai dari Dapur, Bukan Mulut
Dari Reimburse ke Dana di Awal, Program Makan Bergizi Gratis Makin Lancar
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru