BREAKING NEWS
Sabtu, 06 Desember 2025

Agincourt Resources Akhirnya Buka Suara! Benarkah Tambang Martabe Penyebab Banjir Bandang?

Raman Krisna - Rabu, 03 Desember 2025 11:25 WIB
Agincourt Resources Akhirnya Buka Suara! Benarkah Tambang Martabe Penyebab Banjir Bandang?
Tambang Emas Martabe, PT Agincourt Resources (PTAR), Kec. Batang Toru. (foto: Google earth)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

TAPANULI SELATANPT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, membantah tudingan yang menyebut aktivitas operasional tambang sebagai penyebab banjir bandang di Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan.

Dalam pernyataan resmi perusahaan, manajemen menilai narasi yang beredar di sejumlah pemberitaan tidak tepat dan tidak sesuai dengan temuan lapangan.

"Mengaitkan langsung operasional Tambang Emas Martabe dengan kejadian banjir bandang di Desa Garoga merupakan kesimpulan yang prematur dan tidak tepat," tulis manajemen PTAR dalam keterangan tertulis, Rabu, 3 Desember 2025.

Baca Juga:

Curah Hujan Ekstrem Akibat Siklon Senyar

PTAR menjelaskan, hasil telaah lapangan menunjukkan bahwa bencana banjir bandang dan longsor di Garoga dipicu oleh hujan ekstrem yang dipengaruhi Siklon Senyar.

Curah hujan itu disebut mencapai level maksimal dalam rentang 50 tahun terakhir, mengguyur wilayah Tapanuli Selatan secara merata, termasuk kawasan Hutan Batang Toru.

Hujan dengan volume luar biasa itu menyebabkan aliran Sungai Garoga tak mampu menahan debit air yang tiba-tiba meningkat.

Kondisi semakin memburuk setelah terjadi penyumbatan masif kayu gelondongan di dua jembatan utama, Garoga I dan Garoga II, yang membuat aliran sungai berubah arah dan menerjang permukiman warga.

Peristiwa itu menghantam Desa Garoga dan menyebar ke Huta Godang, Batu Horing, Sitinjak, hingga Aek Ngado.

Hingga kini, puluhan orang dilaporkan meninggal dunia dan puluhan lainnya masih hilang.

Sub DAS Berbeda, PTAR Klaim Tak Berkaitan

PTAR menegaskan operasional tambang berada di sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Aek Pahu, yang secara hidrologis terpisah dari DAS Garoga, lokasi pusat bencana.

Titik pertemuan kedua aliran berada jauh di hilir Garoga dan mengalir ke pantai barat Sumatra.

"Meskipun ada beberapa titik longsoran di Aek Pahu, tidak ditemukan fenomena banjir bandang atau aliran kayu yang menjadi pemicu sumbatan seperti di Sungai Garoga," kata manajemen.

Lima belas desa lingkar tambang yang berada di sub DAS Aek Pahu juga dilaporkan tidak mengalami dampak signifikan. Desa-desa tersebut justru difungsikan sebagai pusat pengungsian.

Investigasi Udara Temukan Longsoran Masif di Hulu Garoga

PTAR menyebut investigasi lanjutan melalui survei udara menggunakan helikopter menguatkan dugaan bahwa bencana dipicu longsoran masif di tebing-tebing alur Sungai Garoga, termasuk di area hutan lindung.

"Longsoran inilah yang menjadi sumber utama material lumpur dan batang kayu di Sungai Garoga. Kajian lebih lanjut masih diperlukan untuk melengkapi pemahaman penyebab bencana," tulis perusahaan.

PTAR: Fokus pada SAR dan Pemulihan

Perusahaan mengklaim telah menjadi bagian dari first responder sejak hari pertama bencana, termasuk pengerahan tim SAR, pembukaan akses, penyediaan tenda darurat, dapur umum, hingga klinik kesehatan di posko pengungsian.

PTAR juga menegaskan operasional tambang berada sepenuhnya di Areal Penggunaan Lain (APL) dan bukan di kawasan hutan Batang Toru.

Perusahaan menyatakan tetap menjalankan program konservasi air, tanah, udara, dan biodiversitas.

Ajakan Menjaga Informasi dan Dukungan Kajian Independen

Menanggapi meningkatnya perhatian publik, PTAR meminta semua pihak menjaga akurasi informasi dan tidak terburu-buru menarik kesimpulan.

"Kami mendukung penuh kajian komprehensif dan independen untuk menghasilkan kesimpulan yang tepat, yang penting bagi mitigasi risiko bencana ke depan," kata manajemen.*


(cb/ad)

Editor
: Abyadi Siregar
0 komentar
Tags
beritaTerkait
TNI Evaluasi Metode Penyaluran Bantuan Korban Banjir Sumatera
Prabowo Kantongi Info Pembalakan Liar, Satgas Kehutanan Siap Telusuri Dampak Banjir
Jalan Dr Mansyur Kembali Terendam Banjir, Pengendara Motor Mogok dan Terpaksa Putar Balik
Jangan Panik, Danrem 011/Lilawangsa Pastikan BBM Segera Tersalur ke Wilayah Terdampak Banjir Aceh
Tiga Bupati Aceh Angkat Tangan Tak Mampu Tangani Banjir, Pemerintah Pusat Ambil Alih
Wujud Nyata Pengabdian, Universitas Aufa Royhan Kirim Bantuan Logistik Darurat untuk Korban Banjir dan Longsor di Tapanuli
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru