BREAKING NEWS
Selasa, 30 September 2025

Krisis Anggaran Menghantam Jerman dan Prancis: Scholz dan Barnier Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Politik

BITVonline.com - Kamis, 14 November 2024 15:54 WIB
Krisis Anggaran Menghantam Jerman dan Prancis: Scholz dan Barnier Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Politik
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BITVONLINE.COM– Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Prancis Michel Barnier saat ini menghadapi tantangan besar terkait anggaran negara yang belum disetujui oleh parlemen. Dalam situasi yang semakin mendesak, kedua pemimpin negara besar di Uni Eropa ini terpaksa memerintah tanpa dukungan mayoritas di parlemen, yang berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi dan politik di tengah ketegangan internasional.

Di Jerman, pemerintahan Scholz terjebak dalam situasi pemerintahan minoritas, setelah rancangan anggaran negara 2024 gagal disahkan. Tanpa anggaran yang disetujui, pemerintahan Scholz menghadapi kekurangan dana, terutama untuk pengeluaran penting seperti bantuan sosial dan dana stimulus energi terbarukan. Meski begitu, sebagian anggaran tambahan untuk tahun 2024 masih dapat disahkan dengan dukungan oposisi sebelum Bundestag dibubarkan pada Januari 2025.

Namun, masa depan pemerintahan Scholz terancam dengan pemilu yang akan dilaksanakan pada Februari 2025. Hal ini mempersulit upaya untuk mencapai kesepakatan anggaran yang lebih permanen. Ketidakpastian ini semakin rumit karena perpecahan dalam koalisi pemerintah yang melibatkan Partai Sosial Demokrat (SPD), Partai Liberal Demokrat (FDP), dan Partai Hijau. Perselisihan ideologi di dalam kabinet membuat suara Jerman di Uni Eropa semakin melemah, terutama dalam keputusan penting mengenai kebijakan rantai pasokan dan emisi truk di UE.

Sementara itu, di Prancis, Perdana Menteri Michel Barnier menghadapi permasalahan serupa. Koalisi yang dibentuk oleh Barnier dan Presiden Emmanuel Macron juga gagal meraih dukungan mayoritas di Majelis Nasional. Proses legislasi anggaran 2025 terhambat oleh pertengkaran internal antar partai koalisi, yang semakin memperburuk situasi fiskal negara. Prancis, dengan utang negara yang melampaui 113% dari PDB dan defisit anggaran mencapai 6%, berada dalam posisi yang semakin sulit. Penolakan terhadap anggaran tahun 2025 yang diusulkan dapat menjadi kunci bagi pemerintah Barnier untuk memperkenalkan pemotongan besar-besaran, namun ini juga akan menghadirkan tantangan besar dalam memperoleh persetujuan final di Senat yang didominasi oleh kubu konservatif.

Pada akhir tahun ini, nasib kedua pemerintahan tersebut akan ditentukan melalui mosi percaya dan keputusan parlemen mengenai anggaran masing-masing. Jika gagal, baik Scholz maupun Barnier akan menghadapi ketidakpastian politik yang lebih besar di tengah ketegangan global, termasuk Perang Ukraina dan kebijakan luar negeri yang semakin tidak ramah dari pemerintahan Donald Trump di AS. Kedua negara ini, yang merupakan kekuatan ekonomi utama di Uni Eropa, akan menghadapi dilema besar: apakah mereka akan bisa bangkit dari krisis anggaran ini, atau justru terjebak dalam perpecahan yang semakin memperburuk posisi mereka di kancah internasional.

Menjelang akhir tahun, kedua pemimpin ini dijadwalkan untuk bertemu di Berlin pada pekan depan. Pertemuan ini menjadi penting, karena dapat menentukan arah kebijakan mereka dalam menghadapi krisis anggaran, serta dampaknya bagi stabilitas ekonomi Uni Eropa. Namun, ada kemungkinan bahwa pertemuan ini justru akan menjadi perpisahan, yang mengarah pada ketidakpastian politik lebih lanjut bagi Jerman dan Prancis. (johansirait)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru