BREAKING NEWS
Selasa, 08 Juli 2025

Balon Propaganda dari Korea Utara Mendarat di Kompleks Kantor Kepresidenan Korsel

BITVonline.com - Kamis, 24 Oktober 2024 04:16 WIB
68 view
Balon Propaganda dari Korea Utara Mendarat di Kompleks Kantor Kepresidenan Korsel
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

KORUT -Sebuah insiden yang mengejutkan terjadi ketika sebuah balon dari Korea Utara membawa sampah mendarat di kompleks kantor kepresidenan Korea Selatan (Korsel) di Seoul. Media lokal melaporkan bahwa balon tersebut berisi selebaran propaganda yang mengejek Presiden Korsel, Yoon Suk Yeol, dan istrinya, Kim Keon Hee. Insiden ini terjadi pada Kamis (24/10/2024) dan menambah ketegangan yang sudah ada antara kedua negara.

Menurut kantor berita AFP, kelompok aktivis di Korsel telah lama mengirimkan berbagai materi propaganda ke Korea Utara, yang biasanya dibawa oleh balon. Materi tersebut sering kali mencakup selebaran, uang dolar AS, dan terkadang drive USB berisi konten K-pop atau K-drama, yang dilarang di negara komunis tersebut.

Korea Utara sendiri telah membalas dengan meluncurkan balon-balon berisi sampah ke Korsel sejak Mei, yang dianggap sebagai reaksi terhadap tindakan para aktivis Korsel. Dinas Keamanan Presiden Korsel menyatakan bahwa balon yang jatuh tersebut “meledak di udara”, dan serpihan yang dihasilkan tersebar di sekitar kompleks kantor Yongsan.

Baca Juga:

Pemeriksaan keamanan yang dilakukan setelah kejadian mengonfirmasi bahwa tidak ada risiko atau kontaminasi berbahaya akibat insiden tersebut. Meskipun kompleks ini dilindungi ketat oleh puluhan tentara dan merupakan zona larangan terbang, kejadian ini menandai kali kedua kantor pemimpin Korsel terkena balon dari Utara, dengan insiden pertama terjadi pada bulan Juli lalu.

Media Chosun Daily melaporkan bahwa selebaran yang dibawa balon tersebut berisi pesan-pesan anti-Selatan yang menyudutkan Presiden Yoon dan istrinya, termasuk frasa-frasa provokatif seperti, “Beruntunglah Presiden Yoon dan istrinya tidak memiliki anak” dan “Korea Selatan adalah Kerajaan Keon Hee.” Tuduhan ini muncul di tengah isu yang melibatkan Ibu Negara Korsel, Kim Keon Hee, yang dituduh terlibat dalam skema manipulasi saham.

Baca Juga:

Ketegangan semakin meningkat setelah Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, melontarkan kritik tajam terhadap tindakan aktivis Korsel yang mengirim materi anti-Pyongyang. Dia menekankan bahwa Seoul harus merasakan akibat dari tindakannya sendiri untuk memahami dampak yang dapat ditimbulkan.

Insiden ini menggambarkan betapa kompleksnya hubungan antara kedua negara dan mengingatkan kita akan potensi konflik yang terus ada di Semenanjung Korea. Seiring dengan meningkatnya provokasi dan retorika tajam dari kedua belah pihak, dunia akan terus mengawasi perkembangan situasi ini dengan cermat.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Jelang Tahun Ajaran Baru, Warga Tanjab Timur Nantikan Realisasi Janji Seragam Gratis dari Bupati Dilla
Bupati Madina Serap Aspirasi Masyarakat Pakantan, Komit Bangun Irigasi dan Infrastruktur Prioritas
Bupati Madina Saipullah Nasution Santuni 93 Anak Yatim, Lanjutkan Nazar Saat Pencalonan
Kapolsek Denpasar Timur Berikan Pembinaan Kedisiplinan dan Profesionalisme kepada Mahasiswa Queen International College
Polsek Denpasar Timur Serahkan Dua Tersangka Penggelapan ke Kejari Denpasar
KPK Dalami Peran Lima ASN dalam Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan Gedung Pemkab Lamongan
komentar
beritaTerbaru