Mendagri Tito Temui Sherly Tjoanda: “Kondisinya Sudah 95% Baik”

JAKARTA -Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengunjungi rumah duka almarhum calon gubernur Maluku Utara, Benny Laos, di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Tito hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Benny dan menemui istri almarhum, Sherly Tjoanda, yang saat ini masih dalam proses pemulihan setelah mengalami luka akibat insiden tragis.

Dalam pernyataannya, Tito menyampaikan bahwa dia dan istrinya, Tri Suswati, memiliki hubungan yang dekat dengan Sherly, yang mereka kenal melalui organisasi Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (PERWOSI). “Istri saya sebagai ketua umum, sementara Ibu Sherly adalah bendahara di organisasi tersebut,” ungkap Tito, menambahkan bahwa Sherly juga aktif dalam Dewan Kerajinan Internasional.

Setelah menjenguk, Tito memberikan informasi mengenai kondisi terkini Sherly. Ia menjelaskan bahwa meskipun Sherly mengalami luka di kakinya, kondisinya secara keseluruhan cukup baik. “Kakinya memang terluka, tetapi tidak serius. Dia sekarang berada dalam kondisi 95% baik,” kata Tito. Ia menambahkan bahwa selama perawatan di Taliabu, Sherly menghadapi keterbatasan akses medis, termasuk obat-obatan. Namun, setelah dirawat di Luwuk, Banggai, kondisi Sherly membaik setelah mendapatkan perawatan yang memadai.

Tito juga memberikan dukungan moral kepada Sherly dan anak-anaknya. “Ini adalah takdir Tuhan, jadi harus kuat menghadapi cobaan ini,” ujarnya. Ia menilai Sherly sebagai wanita yang cerdas dan aktif dalam berbagai kegiatan, bukan sekadar ibu rumah tangga biasa. “Dia aktif berorganisasi dan juga seorang penyelam,” imbuhnya.

Terkait spekulasi mengenai kemungkinan Sherly maju sebagai calon gubernur menggantikan almarhum suaminya, Tito menyatakan bahwa belum ada konfirmasi resmi mengenai hal tersebut. “Saya belum dapat konfirmasi soal itu. Yang lebih penting sekarang adalah fokus pada kesehatan Ibu Sherly,” tegasnya.

Benny Laos, yang menjadi salah satu korban dalam insiden meledaknya kapal di Pulau Taliabu, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Maluku Utara. Hingga saat ini, Basarnas Ternate melaporkan bahwa enam orang tewas akibat kejadian tersebut, termasuk Benny. Sherly sendiri mengalami luka bakar yang cukup parah, khususnya di bagian kaki dan pinggul.

Kerabat Benny, Choel Mallarangeng, mengungkapkan bahwa Sherly berada di area depan kapal saat ledakan terjadi, sedangkan Benny berada di kamar yang terletak di bagian bawah kapal. “Luka bakar di kakinya terutama, juga pinggulnya, membuatnya sulit bergerak akibat ledakan. Kapal itu terpecah dua, dan beruntung Ibu Sherly dapat ditarik keluar,” jelas Choel.

Choel menekankan bahwa penyebab ledakan yang mengakibatkan enam orang tewas tersebut masih dalam penyelidikan, dan ia meminta agar pihak berwenang menyelidiki lebih lanjut. “Kita belum tahu pasti apa penyebabnya. Kita serahkan kepada yang berwenang,” ujarnya.

Pusat perhatian kini tertuju pada pemulihan Sherly dari trauma yang dialaminya. “Bagaimana mengobati Ibu Sherly dari trauma, jadi fokusnya ke sana sekarang,” pungkas Choel.

Insiden ini meninggalkan duka yang mendalam, dan harapan agar para korban serta keluarga yang ditinggalkan dapat segera mendapatkan dukungan yang dibutuhkan.

(N/014)