ACEHÂ -Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (KUFPEC), perusahaan migas asal Kuwait, berencana melakukan investasi sebesar 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp 155 triliun pada sektor migas di Aceh. Rencana investasi ini diungkapkan setelah Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) melakukan pertemuan dengan Duta Besar Indonesia untuk Kuwait, Lena Maryana, serta perwakilan KUFPEC beberapa hari lalu.
Dalam pertemuan tersebut, BPMA memaparkan potensi besar sektor migas di Aceh dan mengajak KUFPEC untuk berinvestasi di wilayah tersebut. Country Manager KUFPEC, Sara Al-Baker, menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di Indonesia, terutama di Aceh.
“KUFPEC sedang aktif memperluas kehadiran di wilayah ini (Indonesia). Mereka dengan teliti mengevaluasi setiap peluang investasi dan tetap berkomitmen untuk berkontribusi pada pengembangan sektor energi Indonesia,” kata Kepala BPMA, Nasri Djalal.
Menurut Nasri, rencana investasi sebesar 10 miliar dollar AS ini akan difokuskan pada eksplorasi dan pengembangan sumber daya alam yang ada di Aceh. Untuk itu, pihak KUFPEC juga diundang untuk melihat langsung potensi-potensi investasi yang ada di wilayah tersebut.
Nasri juga menjelaskan bahwa BPMA akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Aceh untuk memfasilitasi rencana investasi ini agar KUFPEC dapat mengeksplorasi potensi sektor migas di Aceh lebih lanjut. “Kami berharap kerja sama ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Aceh dan Indonesia secara keseluruhan,” tambahnya.
Duta Besar Indonesia untuk Kuwait, Lena Maryana, menyambut baik rencana ini. Ia berharap investasi dari KUFPEC akan mempererat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Kuwait, serta membuka lebih banyak peluang investasi di sektor energi di Indonesia.
(N/014)
KUFPEC Rencanakan Investasi Rp 155 Triliun di Sektor Migas Aceh