TASIKMALAYA –Puluhan anggota TNI dan Polri yang tengah mengawal kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bendungan Leuwikeris, Tasikmalaya, Jawa Barat, dilaporkan mengalami keracunan massal pada Rabu, 28 Agustus 2024. Insiden ini terjadi setelah mereka menyantap makan pagi berupa nasi kuning usai melaksanakan apel gladi bersih untuk penyambutan Presiden Jokowi.
Menurut informasi yang diperoleh, sekitar 49 peserta apel, yang terdiri dari gabungan pasukan TNI, Polri, dan instansi lainnya, merasakan gejala keracunan. Gejala yang muncul antara lain pusing, mual, dan muntah-muntah. Kasus ini memerlukan perhatian khusus karena melibatkan sejumlah petugas keamanan yang terlibat langsung dalam pengamanan acara penting kenegaraan.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, memberikan keterangan mengenai situasi terkini. Yusuf menjelaskan bahwa para petugas yang mengalami gangguan kesehatan telah berangsur pulih dan kini dapat kembali menjalankan tugas mereka. “Kami berkoordinasi dengan Pangdam dan Kapolda serta Tim Medis. Alhamdulillah, para petugas yang mengalami gangguan kesehatan semuanya telah pulih dan dapat bertugas kembali,” ungkap Yusuf dalam keterangannya pada Kamis, 30 Agustus 2024.
Baca Juga:
Yusuf juga menambahkan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan kesehatan dari jajaran pengamanan yang terdampak. “Kami juga memantau perkembangan jajaran pengamanan yang mengalami gangguan kesehatan saat melakukan pengecekan dan persiapan di lapangan,” tambahnya.
Terkait penyelidikan mengenai penyebab keracunan, Yusuf menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu perkembangan lebih lanjut. “Kami masih menunggu perkembangan penyebab pasti. Sementara diduga karena makanan yang disajikan,” kata Yusuf. Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan sumber dari keracunan massal tersebut dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Baca Juga:
Di samping itu, Yusuf juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada jajaran pengamanan TNI dan Polri yang telah bekerja keras dalam mengamankan kunjungan kerja Presiden Jokowi. “Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada jajaran pengamanan TNI dan Polri dalam rangka mengamankan kunjungan kerja Bapak Presiden dan Ibu Negara di Provinsi Jawa Barat, utamanya di Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, dan Kota Bandung,” tutup Yusuf.
Insiden ini menyoroti pentingnya keamanan dan kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan besar, terutama yang melibatkan banyak petugas dan peserta. Pihak berwenang diharapkan dapat segera menemukan penyebab pasti dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamanan dan keselamatan bagi semua pihak yang terlibat.
(N/014)
JAKARTA PT Pertamina (Persero) memastikan bahwa stok bahan bakar minyak (BBM) nasional tetap dalam kondisi aman meskipun situasi geopolitik
Ekonomi
JAKARTA Wakil Presiden ke10 dan ke12 RI, Jusuf Kalla (JK), menegaskan bahwa kisruh administrasi empat pulau antara Aceh dan Sumatera Utar
Nasional
TAPTENG Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah menggelar Apel Hari Kesadaran Nasional yang dirangkaikan dengan penyerahan 386 Surat Keputusan
Pemerintahan
TAPTENG Dua anggota DPRD Tapanuli Tengah dari Partai Amanat Nasional (PAN) memberikan apresiasi tinggi kepada Presiden RI Prabowo Subianto
Nasional
ACEH Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al Haythar, menyambut baik keputusan pemerintah pusat yang menetapkan empat pulau sengketaPulau Pa
Nasional
Padang Lawas Utara Kepolisian Resor Tapanuli Selatan melalui Tim Satresnarkoba berhasil mengungkap jaringan pengedar narkoba antar kabup
Hukum dan Kriminal
TAPSEL Dua pria termasuk seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) ditangkap oleh Tim Opsnal Polsek Padang Bolak, Polres Tapanuli Selatan, dalam r
Hukum dan Kriminal
JAKARTA Kepolisian Daerah Metro Jaya berhasil mengungkap kasus peretasan email oleh sindikat internasional yang mengakibatkan kerugian seb
Hukum dan Kriminal
BANDA ACEH Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh, Malik Musa, SH, M.Hum, menyampaikan apresiasi tinggi atas keputusan Presiden RI Prabow
Nasional
SERANG Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Cilegon menuntut hukuman mati terhadap tiga terdakwa dalam kasus pembunuhan keji terhadap
Hukum dan Kriminal
