PKBM Abu Bakar Ash-Shiddiq Tawarkan Pendidikan Inklusif Berbasis Agama dan Karakter di Bandar Lampung
BANDAR LAMPUNG Di tengah kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang tidak hanya menekankan aspek akademik, PKBM (Pusat Kegiatan Belajar M
Pendidikan
MEDAN –Doli Manurung, yang sebelumnya dituding oleh pihak kepolisian sebagai salah satu pelaku penyerangan terhadap oknum TNI, memberikan kesaksian mengenai peristiwa yang menimpanya. Dalam penjelasannya, Doli menyatakan bahwa dirinya adalah korban penganiayaan di rumahnya sendiri dan mengklaim tidak terlibat dalam peristiwa pembacokan di Jalan Sekip yang menyebabkan Prada D mengalami kebutaan. Doli juga membeberkan bahwa ia sempat diculik oleh puluhan orang setelah terjadinya pertikaian antara kelompoknya dan anggota TNI.
1. Awal Mula Pertikaian di Diskotik
Doli Manurung, yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, menjelaskan bahwa awal mula pertikaian antara dirinya dan oknum TNI bermula saat kedua belah pihak masih berada di sebuah diskotik. Doli, yang merupakan Ketua Ranting IPK Sekip, mengaku tidak mengetahui siapa yang terlibat dalam keributan di diskotik tersebut.
Baca Juga:
“Saat itu, saya berada di atas diskotik dan mendengar keributan. Setelah saya turun untuk membayar bill, keributan masih berlanjut. Teman saya menyebutkan ketidakpuasan terhadap seseorang yang mengenakan baju merah,” jelas Doli. Ia mengatakan bahwa ia tidak mengetahui bahwa orang tersebut adalah seorang tentara. Ketika mereka bertemu kembali di sebuah angkringan di Bundaran SIB, Medan Petisah, Doli mengklaim bahwa ia tidak tahu posisi pria tersebut sebagai tentara dan mengaku sempat terlibat dalam pertikaian. Ia ditendang dan dipukul hingga mengalami luka-luka parah.
2. Penganiayaan dan Penculikan di Rumah Sendiri
Baca Juga:
Doli menceritakan bagaimana dirinya menjadi korban penganiayaan setelah kejadian tersebut. Ketika sadar, ia menemukan dirinya di rumah dengan kondisi pelipis penuh darah dan telah dijahit di klinik. Ia juga mengungkapkan bahwa beberapa barang berharga, termasuk dua handphone, sebuah laptop, dan uang senilai hampir Rp30 juta, hilang dalam insiden tersebut.
“Saat saya sadar, pelipis saya berdarah dan sudah kering. Saya juga mengalami sakit di kepala dan telinga. Saya sempat pergi ke klinik untuk perawatan,” kata Doli. Ia juga menyebutkan bahwa ia dipukuli oleh puluhan orang yang tiba-tiba memasuki rumahnya dan mengaku bahwa ia tidak mengetahui siapa mereka. Doli menginginkan perdamaian dengan orang yang mengenakan baju merah dan berharap agar kasus penganiayaan ini diusut tuntas.
3. Trauma Ibu Doli
Valentina Panggabean, ibu kandung Doli Manurung, mengalami trauma berat setelah melihat anaknya dipukuli di depan matanya sendiri. Valentina menceritakan bahwa ia terjaga dan melihat puluhan orang memukuli anaknya di rumah. Dia berteriak meminta mereka berhenti, tetapi tidak diindahkan.
“Saya benar-benar terkejut dan tidak tahu apa yang terjadi. Anak saya dipukuli di depan saya, dan saya merasa sangat tidak berdaya. Saya berdoa untuk diberikan kekuatan dan kesabaran karena saya takut,” ungkap Valentina sambil menangis. Ia mengatakan bahwa saat Doli dibawa keluar dari rumah, ia masih dipukuli oleh pelaku.
4. Laporan ke Denpom dan Permintaan Transparansi
Keluarga Doli Manurung telah membuat laporan resmi ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) terkait kasus penganiayaan dan penculikan yang dialami Doli. Kuasa hukum keluarga, Rizki Nainggolan, menjelaskan bahwa laporan tersebut mencakup dugaan oknum TNI yang terlibat dalam penculikan dan penganiayaan.
“Kami melaporkan penculikan, pengerusakan, dan kehilangan harta benda kepada Denpom. Kami berharap Denpom Medan dapat menangani kasus ini dengan profesional dan transparan. Kami percaya Denpom akan mengungkap fakta-fakta sebenarnya dan memberikan keadilan bagi keluarga kami,” kata Rizki.
Pihak keluarga meminta agar Denpom segera mengungkap identitas pelaku dan memastikan kasus ini diproses secara adil. Mereka berharap agar penyelidikan dilakukan secara transparan agar publik tidak salah paham mengenai peran Doli dalam kejadian tersebut.
(N/014)
BANDAR LAMPUNG Di tengah kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang tidak hanya menekankan aspek akademik, PKBM (Pusat Kegiatan Belajar M
Pendidikan
JAKARTA Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, digugat melakukan perbuatan melawan hukum ke Pengadilan Negeri (PN) J
Hukum dan Kriminal
JAKARTA Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali ke Tanah Air pada Rabu malam (3/9/2025) usai melakukan kunjungan kerja si
Nasional
JAKARTA TIMUR Anggota DPR RI nonaktif, Surya Utama atau yang lebih dikenal dengan Uya Kuya, mengimbau para pelaku penjarahan rumah mertu
Peristiwa
JAKARTA Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri menetapkan tujuh orang sebagai tersangka kasus provokasi unjuk ra
Hukum dan Kriminal
JAKARTA Ketua DPD RI, Sultan B. Najamudin, mengajak generasi muda Islam untuk tampil sebagai garda terdepan dalam menjaga demokrasi dan
Nasional
BOGOR Rumah tangga aktor Eza Gionino dan Meiza Aulia Coritha resmi memasuki proses perceraian. Sidang perdana pasangan yang menikah seja
Entertainment
SIMALUNGUN Bupati Simalungun, Dr. H. Anton Achmad Saragih, menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah angin puting beliung yang mel
Pemerintahan
BANDAR LAMPUNG Pemerintah Kota Bandar Lampung bergerak cepat memberikan bantuan kepada Nenek Nelly usia 60 tahun, warga RT 005 LK II, Ke
Peristiwa
JAKARTA Gugatan hukum yang dilayangkan oleh eks Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Pro
Hukum dan Kriminal