
Fawer Sihite: Wesly Silalahi Bisa Dimakzulkan
PEMATANGSIANTAR Ketua Institute Law And Justice (ILAJ), Fawer Sihite, melontarkan kecaman keras atas dugaan pernyataan Wali Kota Pematan
NasionalPenulis: Ririe Aiko
Di emperan jalan yang panas dan berdebu,
seorang pemuda duduk termenung,
Baca Juga:
menggenggam erat amplop coklat,
isinya bukan surat cinta,
bukan juga undangan bahagia,
melainkan harapan terakhir
yang tersisa dari perjuangan di bangku kuliah.
Adi mengenang hari wisuda,
saat jubah toga membungkus tubuhnya,
senyumnya terbingkai dalam foto keluarga.
"Anakku sudah S2,"
ibunya berkata bangga,
ayahnya menepuk pundaknya,
para tetangga datang memberi selamat,
"Sebentar lagi kau pasti sukses!"
Tapi sukses itu kini terasa ilusi.
Lembar lamaran kerja sudah ia sebarkan,
puluhan, ratusan, tak terhitung lagi.
Jawaban yang datang hanya sunyi,
atau sekadar balasan otomatis:
"Terima kasih telah melamar, tetapiā¦"
Adi pernah datang ke banyak perusahaan,
Swasta dan Pemerintahan,
mengikuti berbagai tes uji kelayakan,
Dari mulai uji kompetensi hingga uji fisik,
Kemampuannya selalu unggul,
Namun, saat masuk ruangan,
wawancara hanya jadi basa-basi,
sebab ia bukan anak siapa-siapa,
tak ada paman yang duduk di parlemen,
tak ada ayah yang punya saham perusahaan.
Di negeri ini, kerja keras tak cukup,
prestasi tak menjamin kerja layak, (2)
karena yang lebih diutamakan bukan isi kepala,
melainkan kartu nama dan daftar kenalan.
Sementara itu, di seberang jalan,
seorang pria muda keluar dari mobil mewah,
senyum percaya diri,
Ia baru saja diangkat sebagai pejabat
di sebuah BUMN.
IPK-nya pas-pasan,
pengalamannya nihil,
tapi namanya berbobot
marga yang sama dengan seorang menteri.
Ia tertawa pahit melihat ironi ini,
betapa dunia akademis menjanjikan harapan,
namun realitas justru menampar lebih keras.
Di rumah kontrakan kecilnya,
ibunya bertanya dengan suara ragu,
"Kapan kau mulai bekerja, Nak?"
Ia hanya bisa tersenyum,
menyembunyikan getir di balik kata-kata,
sebab bagaimana ia bisa mengatakan
bahwa ijazahnya kini tak lebih dari pajangan?
Maka ia memutuskan berdagang,
menjual es keliling di siang yang terik,
bukan karena itu cita-citanya,
tapi karena perut tak bisa menunggu.
Dulu ia menulis jurnal ilmiah,
sekarang ia menulis daftar tagihan bulanan.
Di malam hari, ia merenung,
melihat berita tentang korupsi triliunan rupiah,(3)
dana beasiswa yang diselewengkan,
anggaran pendidikan yang lenyap entah ke mana.
Negeri ini seharusnya kaya,
Jika koruptor tidak merajalela.
Adi pun mulai berpikir untuk pergi,
bukan karena tak cinta negeri,
tapi negeri ini tak membalas cintanya,
dengan harga yang pantas.
Adi ingat teman-temannya yang kini di luar negeri,
menjadi ilmuwan, insinyur,
dihargai dengan layak,
sementara di sini?
biaya kuliah tidak sebanding dengan gaji,
Adi pun mulai meninggalkan ibu Pertiwi
bukan karena tak ingin membangun negeri,
tapi karena negeri ini tidak memberikan kesempatan,
Untuk Adi tumbuh dan berkembang.
Maka jangan salahkan mereka yang pergi,
Tapi salahkan sistem,
yang mematikan mimpi anak bangsa.
PEMATANGSIANTAR Ketua Institute Law And Justice (ILAJ), Fawer Sihite, melontarkan kecaman keras atas dugaan pernyataan Wali Kota Pematan
NasionalBINJAI Dugaan korupsi dana insentif fiskal tahun anggaran 2024 di Kota Binjai semakin mengemuka. Data terbaru menunjukkan bahwa hingga Ju
PemerintahanJAKARTA Ketegangan antara Israel dan Iran kembali meningkat tajam setelah Menteri Pertahanan Israel, Yisrael Katz, melontarkan ancaman se
InternasionalJAKARTA Kepala Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi, menegaskan bahwa keputusan Presiden RI Prabowo Subianto terkait pole
NasionalJEMBRANA Kepolisian Resor (Polres) Jembrana menunjukkan komitmennya dalam mendukung proses demokrasi dengan menghadiri Rapat Koordinasi
PemerintahanBANDA ACEH Ratusan massa menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Aceh pada Senin (16/6/2025) siang, memprotes penetapan empat
PeristiwaJAKARTA Putra sulung musisi Ahmad Dhani dan Maia Estianty, Al Ghazali, resmi menikahi kekasih lamanya, Alyssa Paramitha Daguise. Prosesi
EntertainmentJAKARTA Tentara Nasional Indonesia (TNI) menepis tudingan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dialamatkan kepada prajuritnya terkai
Hukum dan KriminalJAKARTA Anggota Komisi III DPR RI, Yasonna Laoly, menanggapi keras pernyataan kontroversial Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut t
NasionalJAKARTA Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas, mengingatkan Presiden Prabowo Subianto agar menyelesaikan polemik kepemilik
Nasional