
Kemlu dan KJRI Los Angeles Tanggapi Penangkapan Dua WNI dalam Operasi Imigrasi di Los Angeles
JAKARTA Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu) bersama Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Los Angeles angkat bicara
InternasionalOleh Raman Krisna
KASUS kekerasan dan pencabulan yang diduga melibatkan pegawai PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), kembali mencoreng wajah penegakan hukum di Sumatera Utara (Sumut).
Baca Juga:
Dua kasus mencuat dengan pola yang mirip: lambannya penanganan oleh pihak berwenang hingga menimbulkan kesan bahwa hukum tumpul ke atas namun tajam ke bawah.
Kasus pertama, penganiayaan terhadap seorang guru bernama Tria Junita tahun 2024 lalu, yang diduga dilakukan Achmad Deni, pegawai PT INALUM yang diperbantukan ke anak perusahaan PT Indonesia Aluminium Alloy. Hingga kini, proses hukum terhadap pelaku masih berjalan lambat di Polres Deliserdang. Apakah ada kekuatan besar yang sengaja melindungi oknum ini?
Baca Juga:
Kasus kedua lebih memprihatinkan: dugaan pencabulan terhadap anak yang diduga dilakukan oleh pegawai PT INALUM lainnya, berinisial TTBP. Mirisnya, laporan yang sudah disampaikan oleh ibu korban, SDW, ke Polresta Batubara pada 16 Februari 2025, seolah jalan di tempat. Keadilan bagi korban justru terkubur dalam berkas yang menumpuk di meja penyidik.
Kondisi ini memunculkan tanda tanya besar: Mengapa kasus-kasus kekerasan seksual yang melibatkan oknum karyawan PT INALUM, cenderung lamban diproses? Kesaktian apa yang dimiliki oleh dua karyawan PT Inalum itu, untuk berjuang bisa lolos dari jeratan hukum yang diduga mereka lakukan?
Apakah status mereka sebagai pegawai perusahaan BUMN yang besar, yakni PT INALUM, membuat mereka seolah memiliki "tiket VIP" untuk lepas dari jerat hukum?
Atau justru karena kekuatan uang mereka yang telah mengatur hukum di institusi kepolisian itu? Dan, apakah karena kekuatan uang mereka yang telah membutakan mata dan nurani para penegak hukum di institusi kepolisian itu?
Abyadi Siregar, mantan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Sumut, dan Ketua Umum KSJ Saharuddin, menyoroti hal ini dengan tajam. Menurut mereka, ada indikasi kuat bahwa proses hukum sengaja diperlambat untuk melindungi pihak-pihak tertentu.
Jika dugaan ini benar, maka kita sedang menyaksikan potret buram hukum yang hanya tegas bagi rakyat kecil, namun lemah terhadap mereka yang memiliki kekuasaan dan koneksi.
Kasus ini tidak hanya mencoreng citra PT INALUM sebagai perusahaan milik negara. Tetapi juga meruntuhkan kepercayaan publik terhadap penegakan hukum di negeri ini, khususnya terhadap institusi kepolisian.
JAKARTA Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu) bersama Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Los Angeles angkat bicara
InternasionalJAKARTA Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan penjelasan terkait kelanjutan operasional tambang nikel d
PemerintahanMAGELANG Penyidik Polresta Magelang tengah mengusut sebuah video yang diduga dibuat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang menam
Hukum dan KriminalJAKARTA Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa pemberian jam tangan mewah merek Rolex kepada pemain Tim Nasio
NasionalBELU Satgas Yonif 741/GN Pos Asumanu bersama masyarakat Desa Asumanu, Kecamatan Raihat, melakukan gotong royong membersihkan dan memperbaik
PemerintahanJAKARTA Mantan pejabat Mahkamah Agung (MA), Zarof Ricar, mengungkapkan bahwa dirinya mendapat perlakuan berbeda selama ditahan atas kasus d
NasionalBANDUNG Upaya penyelundupan narkotika ke dalam Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung berhasil digagalkan petugas, Minggu (8/6/2025). Modus yang
Hukum dan KriminalJAKARTA Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi mencabut empat Izin Usaha Pertambangan (IUP) nikel di Kabupaten Raja Am
NasionalOsaka, Jepang Timnas Indonesia akan menghadapi tantangan besar saat bertemu Jepang dalam laga pamungkas putaran ketiga Kualifikasi Piala
OlahragaPuncak Jaya, Papua Tengah Dalam wujud nyata pengabdian kepada masyarakat perbatasan, Satgas Pamtas RIPNG Kewilayahan Yonif 112/Dharma J
Pemerintahan