BREAKING NEWS
Rabu, 27 Agustus 2025

Merdeka dari Cacingan?

Redaksi - Selasa, 26 Agustus 2025 07:56 WIB
Merdeka dari Cacingan?
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/Pornpak Khunatorn)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Oleh:Prof dr Agnes Kurniawan.

BARU saja kita merayakan kemerdekaan RI ke 80 tahun tapi sudah muncul berita Balita di Sukabumi mengeluarkan 1 kg cacing dari tubuhnya dan meninggal. Hal ini membuat kita prihatin dan terpana, menandakan NKRI masih belum bebas dari penyakit tropis terabaikan (PTT).

Baca Juga:

Menurut WHO, keberadaan PTT menjadi penanda status ekonomi suatu negara karena PTT umumnya mengenai segmen populasi berpenghasilan rendah, keluarga miskin.

PTT dapat disebabkan oleh parasit, virus, bakteri, jamur; contohnya cacingan, filariasis (kaki gajah), lepra, skabies, rabies. PTT berdampak pada penurunan produktivitas, rendahnya prestasi akademik, dan beban pembiayaan kesehatan.

Baca Juga:

Untuk masyarakat sangatlah penting pemahaman mengenai cacingan untuk mencegah fatalitas. Cacingan umumnya diartikan sebagai infeksi saluran cerna yang disebabkan oleh parasit cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), cacing tambang yang ditularkan lewat tanah; cacingan dapat disebabkan oleh satu atau lebih jenis cacing.

Anak balita dan SD merupakan kelompok yang paling rentan mengalami cacingan karena perilaku bermain, kontak dengan tanah dan kurangnya higienisitas dan praktek cuci tangan.

Cacingan pada anak dapat bermanifestasi sebagai infeksi berat dimana jumlah cacing dalam tubuh sangat banyak dan bisa menyebabkan komplikasi baik ringan hingga berat mulai dari kurang gizi, anemia, gangguan tumbuh kembang(stunting), sumbatan pada usus, kolaps usus, pecah usus yang dapat berakibat sepsis, bakteremia dan kematian.

Cacing yang paling mudah dikenali adalah cacing gelang (Ascaris) karena ukurannya yang besar 15-30cm, bentuknya gilik seperti spageti, warna putih kemerahan. Infeksi berat terjadi karena termakan telur matang berisi embrio, yang ada di tanah, air, atau sayuran terkontaminasi; kemudian telur menetas dan menjadi cacing dewasa yang hidup di usus halus.

Cacing Ascaris tidak dapat memperbanyak diri di dalam usus; infeksi berat terjadi karena termakan telur matang berulang kali dan tidak diobati sehingga jumlah cacing menjadi banyak di dalam usus dan bisa menimbulkan sumbatan dan pecahnya usus bila tidak tertangani dengan baik.

Masalah cacingan bukan masalah individu yang sakit saja, melainkan menjadi masalah keluarga dan komunitas karena penularan terjadi melalui perilaku dan berada di lingkungan yang sama, tanah yang tercemar oleh feses penderita.

Kewaspadaan masyarakat medis dan awam terutama para ibu terhadap cacingan perlu ditingkatkan karena ibu adalah garda utama keluarga; inisiatif skrining feses telur cacing sangat dianjurkan pada anak dan balita yang kurang gizi, stunting, sering kontak dengan tanah.

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Kemenkes Respons Isu dr. Piprim Tak Bisa Layani Pasien BPJS di RSCM
Imbas Kebijakan Kemenkes, Dokter Piprim Tak Lagi Layani Pasien BPJS di RSCM
Pemkab Simalungun Gelar Rapat Aksi Konvergensi TP3S, Targetkan Penurunan Angka Stunting Jadi 14% Tahun 2025
DPR Soroti Kasus Bocah Meninggal karena Infeksi Cacing di Sukabumi, Zainul Munasichin: Ini Tamparan Keras!
Tragis, Anak 4 Tahun di Sukabumi Meninggal Akibat Cacingan Akut: Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya
Miris! Bocah 4 Tahun Asal Sukabumi Meninggal karena Cacingan Akut, Diduga Tinggal di Lingkungan Tidak Layak
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru