
Hemat Waktu hingga 50 Persen, Tol Tempino–Simpang Ness Resmi Dibuka Tanpa Tarif Mulai 14 September
JAMBI PT Hutama Karya (Persero) mengumumkan akan segera mengoperasikan Jalan Tol BetungTempinoJambi (Betejam) Seksi 3 Segmen Tempi
NasionalOleh: Mohsen Hasan A.
RESHUFFLE kabinet yang baru saja diumumkan kembali menghadirkan riuh di ruang publik. Media sosial, ruang diskusi kampus, hingga warung kopi diramaikan komentar. Ada yang menyambut baik, tetapi lebih banyak yang menghujat. Seolah-olah keputusan Presiden sepenuhnya salah, dan seakan-akan masyarakat menuntut hadirnya pemimpin sempurna, tanpa cela, tanpa cacat.
Temukan lebih banyak
Baca Juga:
Padahal, politik dan pemerintahan tidak pernah bekerja di ruang steril. Selalu ada kalkulasi, kompromi, pertarungan kepentingan, bahkan keterbatasan manusiawi. Menuntut kesempurnaan pemimpin sama saja dengan menuntut malaikat turun memimpin bangsa.
Menghujat Lebih Mudah daripada Memimpin
Baca Juga:
Fenomena penghujat di masyarakat bukan hal baru. Dalam psikologi sosial ini disebut negativity bias: kecenderungan manusia lebih cepat melihat kesalahan ketimbang kebaikan. Seorang menteri bekerja berbulan-bulan tanpa sorotan, tetapi sekali salah langkah, langsung menjadi bahan cemoohan.
Kritik tentu penting, bahkan mutlak diperlukan dalam demokrasi. Namun, ketika kritik berubah menjadi hujatan membabi buta, yang terjadi adalah hilangnya rasionalitas publik. Kita menjadi bangsa yang gemar mencari kambing hitam, bukan solusi.
Secara moral, menghakimi tanpa memberi jalan keluar adalah bentuk ketidakadilan. Kita lupa bahwa setiap kata hujatan bukan hanya melukai pribadi, tetapi juga meruntuhkan semangat kolektif bangsa yang sedang berjuang.
Ilusi Pemimpin Sempurna
Masyarakat sering lupa bahwa kesempurnaan hanya milik Tuhan. Para nabi dan rasul pun diuji, apalagi pemimpin politik yang manusia biasa. Dalam sejarah dunia, tidak ada satu pun pemimpin yang benar-benar sempurna. Soekarno dengan kharismanya, Mandela dengan kebijaksanaannya, Lincoln dengan keberaniannya—semuanya tetap menuai kritik keras di masanya.
Yang dibutuhkan bukanlah pemimpin tanpa salah, melainkan pemimpin yang:
- Mau belajar dari kesalahan,
JAMBI PT Hutama Karya (Persero) mengumumkan akan segera mengoperasikan Jalan Tol BetungTempinoJambi (Betejam) Seksi 3 Segmen Tempi
NasionalJAKARTA Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan siap menindaklanjuti permintaan fatwa dari Center of Economic and Law Studies (Celios)
PolitikJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) 2023, Nizar Ali, sebagai saksi dala
Hukum dan KriminalPADANGSIDIMPUAN Dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan dunia kerja, Universitas Aufa Ro
PendidikanDENPASAR Menyusul bencana banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Bali pada 10 September lalu, Polda Bali mengerahkan personelny
PeristiwaMEDAN Pemakaian behel atau kawat gigi tanpa kontrol rutin dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan, bahkan dapat mengganggu d
KesehatanMEDAN Pihak berwenang Amerika Serikat masih memburu pelaku penembakan yang menewaskan Charlie Kirk, influencer pendukung Donald Trump, d
InternasionalMEDAN Pemerintah Kota (Pemko) Medan menegaskan pentingnya mengaktifkan kembali Pos Keamanan Lingkungan (Poskamling) sebagai upaya menjag
PemerintahanMEDAN Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI 2025 kembali menjadi solusi pembiayaan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) d
EkonomiMEDAN Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan terjadi penurunan harga beras medium di tingkat konsumen menjadi Rp 13.637 per kilogram
Ekonomi