BREAKING NEWS
Minggu, 05 Oktober 2025

Rekonstruksi Pemikiran Ulama Abdurrauf As-Singkili dalam Membangun Aceh Berbasis Ilmu, Adab, dan Keadilan

Redaksi - Sabtu, 04 Oktober 2025 18:19 WIB
Rekonstruksi Pemikiran Ulama Abdurrauf As-Singkili dalam Membangun Aceh Berbasis Ilmu, Adab, dan Keadilan
Dr (c) Laksamana Muflih Iskandar Hasibuan, Lc, M.Ag.,MA., Mahasiswa program Doktor pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (foto: Ist/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

4. Integrasi Nilai Abdurrauf dalam Pembangunan Aceh Kontemporer
Merevitalisasi pemikiran Abdurrauf As-Singkili berarti membangun paradigma pembangunan berbasis nilai Islam dan kebudayaan lokal Aceh. Paradigma ini dapat dirumuskan dalam tiga pilar kebijakan:
- Pendidikan Berbasis Nilai dan Adab – reformasi kurikulum Aceh agar tidak hanya menekankan kompetensi akademik, tetapi juga karakter dan spiritualitas. Integrasi nilai-nilai dayah ke dalam pendidikan umum menjadi langkah strategis.
- Pemerintahan Berkeadilan dan Transparan – menegakkan tata kelola pemerintahan yang bersih, amanah, dan berpihak kepada rakyat miskin, sesuai prinsip 'adl dan ihsân.
- Kebudayaan sebagai Sumber Etos Sosial – menghidupkan kembali nilai-nilai Islam Aceh yang moderat, terbuka, dan berakar pada warisan ulama. Seni, sastra, dan adat harus menjadi media pendidikan moral kolektif.

Dengan tiga pilar ini, pemikiran Abdurrauf tidak hanya menjadi warisan sejarah, tetapi juga ideologi pembangunan yang hidup.

Pemikiran Abdurrauf As-Singkili merupakan aset intelektual yang sangat berharga bagi Aceh. Dalam setiap baris tulisannya, tersimpan pesan peradaban: bahwa kemajuan hanya akan lahir dari ilmu yang beradab dan kekuasaan yang adil.

Rekonstruksi pemikirannya menunjukkan bahwa pembangunan Aceh tidak cukup diukur dari pertumbuhan ekonomi, tetapi harus diukur dari kemuliaan moral masyarakatnya. Abdurrauf mengajarkan bahwa ilmu tanpa adab akan menyesatkan, dan kekuasaan tanpa keadilan akan menghancurkan.

Maka, membangun Aceh berarti membangkitkan kembali ruh Syiah Kuala, ruh ilmu, adab, dan keadilan, sebagai jalan menuju kebangkitan sejati.

Wallāhu a'lam bi al-shawa*


*) Penulis adalahMahasiswa program Doktor pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru