BREAKING NEWS
Jumat, 20 Juni 2025

Massa PDIP Tuntut Pengakuan Peristiwa Kudatuli Sebagai Pelanggaran HAM Berat

BITVonline.com - Sabtu, 27 Juli 2024 05:53 WIB
44 view
Massa PDIP Tuntut Pengakuan Peristiwa Kudatuli Sebagai Pelanggaran HAM Berat
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA –Massa yang mayoritas terdiri dari kader dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, pada Jumat ini. Mereka menggugah ingatan publik terhadap Peristiwa Kudatuli yang berlangsung pada tanggal 27 Juli 1996, meminta pemerintah mengakui tragedi tersebut sebagai pelanggaran HAM berat.

Aksi massa ini diwarnai dengan pakaian serba hitam yang bertuliskan ‘KUDATULI #kamitidaklupa‘, sebuah ungkapan solidaritas untuk mengenang peristiwa berdarah yang mengguncang bangsa pada masa Orde Baru. Para peserta aksi juga membawa poster dengan wajah-wajah aktivis pro-reformasi yang hilang atau diculik oleh aparat keamanan pada masa tersebut, seperti Wiji Thukul, Suyat, Herman Hendrawan, dan Petrus Bima Anugrah.

“27 Juli, kami tidak lupa,” teriak mereka, serentak memenuhi udara di sekitar kantor Komnas HAM, diiringi oleh sorakan solidaritas dan panggilan untuk keadilan.

Baca Juga:

Peristiwa Kudatuli sendiri merupakan salah satu capaian terburuk dari konflik politik yang terjadi antara massa yang berafiliasi dengan Megawati Soekarnoputri, pemimpin PDIP pada saat itu, dengan pendukung Soerjadi, yang juga mengklaim kepemimpinan atas partai tersebut. Perebutan kantor DPP PDIP di Jakarta, pada 27 Juli 1996, berakhir tragis dengan korban jiwa yang memprihatinkan: lima orang tewas, 23 orang hilang, dan ratusan lainnya luka-luka.

Dalam menghadapi tuntutan massa, Komnas HAM terpaksa menutup sementara Jalan Latuharhary sebagai langkah pengamanan. Demonstrasi yang dipenuhi oleh semangat keadilan dan keinginan untuk mengungkap kebenaran ini diharapkan dapat memberi tekanan moral kepada pemerintah untuk mengakui bahwa Peristiwa Kudatuli adalah bagian dari sejarah kelam yang perlu diungkap kebenarannya.

Baca Juga:

Ketua PDIP, Megawati Soekarnoputri, dalam pernyataannya mendukung penuh aksi ini sebagai upaya untuk memperjuangkan pengakuan atas peristiwa berdarah yang telah terlupakan oleh sebagian besar masyarakat. Dia menekankan pentingnya memahami dan menghormati sejarah, serta menuntut keadilan bagi para korban dan keluarga yang terdampak.

Penyelenggaraan aksi ini juga menjadi momentum penting bagi PDIP untuk mengingatkan generasi muda akan pentingnya memahami dan menghormati nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan perjuangan politik yang telah membentuk bangsa ini.

Dengan demikian, harapan akan terbuka lebar bagi Indonesia untuk menghadapi masa depan yang lebih cerah, yang didasarkan pada pengakuan terhadap masa lalu yang penuh perjuangan dan pengorbanan.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Sindikat TPPO & Narkoba Bermodus PMI Ilegal Terbongkar di Sumut
Prabowo Kenang Bantuan Rusia Saat Merdeka: "Rusia Selalu Menolong Kami"
Akrab di JFK 2025: Pramono Anung & Cak Imin Duduk Berdampingan Saat Pembukaan
Gunung Semeru Erupsi 6 Kali Sehari, Kolom Letusan Capai 800 Meter
Pramono Anung Resmikan Jakarta Fair 2025, Pameran UMKM Terbesar di Asia Tenggara
Pasangan Serasi, El Rumi dan Syifa Hadju Curi Perhatian di Unduh Mantu Al Ghazali
komentar
beritaTerbaru