SOLO –Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi meresmikan revitalisasi Pasar Jongke Solo pada Sabtu, 27 Juli 2024. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyampaikan kekagumannya terhadap hasil revitalisasi pasar yang memiliki nuansa arsitektur kolonial Belanda tersebut. Pasar Jongke kini tampil menawan berkat ide dan desain yang diajukan oleh Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi, saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Menurut Joko Sartono, Kepala Bidang Sarana dan Distribusi Dinas Perdagangan Kota Solo, desain Pasar Jongke mengikuti arahan dari Gibran Rakabuming Raka. “Desain rencana awal arahan dari Mas Gibran, arahan beliau menghendaki seperti yang jadi ini,” ujar Joko dalam wawancara pada Minggu, 28 Juli 2024.
Pasar Jongke kini bergaya arsitektur kolonial Belanda dengan dominasi warna putih yang menyegarkan tampilan bangunan. Konsep ini diharapkan dapat menyatu dengan kawasan Kampung Batik Laweyan yang terletak tidak jauh dari pasar tersebut. Kampung Batik Laweyan, yang merupakan kawasan cagar budaya lama, memiliki karakter khas yang diharapkan dapat bersinergi dengan desain Pasar Jongke.
Joko Sartono menjelaskan bahwa pemilihan warna putih untuk Pasar Jongke tidak hanya soal estetika, tetapi juga untuk memastikan bahwa bangunan pasar terlihat harmonis dengan fasad kolonial yang dipilih. “Warna putih sudah sesuai dengan bangunan kolonial jadi memang warna menyesuaikan fasadnya,” jelas Joko.
Revitalisasi pasar ini dilaksanakan dari Juli 2023 hingga Juli 2024 dengan anggaran sebesar Rp 124,6 miliar. Pasar Jongke yang baru memiliki berbagai fasilitas modern seperti 128 kios, 32 kios kuliner, 7 kios gilingan, 193 los basah, 4 los kering, 16 los arang, 253 pelataran, dan 19 workshop. Revitalisasi ini bertujuan tidak hanya untuk menyediakan tempat berjualan, tetapi juga untuk memberikan layanan publik kepada masyarakat.
Pasar Jongke juga dilengkapi dengan layanan publik seperti pelayanan perbankan, Samsat, dan E-KTP. Joko Sartono menjelaskan bahwa di tengah pasar, akan disediakan ruang khusus untuk pelayanan kepada masyarakat. “Harapan di tengah itu ada pelayanan untuk masyarakat, mungkin nanti bisa disiapkan space tempat untuk setiap hari pelayanan,” katanya.
Selain itu, Pasar Jongke akan menampung pedagang dari Pasar Jongke dan Pasar Kabangan. Pasar Kabangan nantinya akan digunakan sebagai lokasi parkir wisata Kampung Batik Laweyan. Dengan desain dan fasilitas yang ada, Pasar Jongke diharapkan dapat meningkatkan daya tarik kawasan tersebut sebagai destinasi wisata dan pusat kegiatan ekonomi.
Dalam sambutannya saat meresmikan Pasar Jongke, Presiden Jokowi tidak bisa menyembunyikan kekagumannya. Dia mengaku terkejut melihat perubahan drastis dari pasar yang telah direvitalisasi. “Saya sendiri juga kaget melihat pasar seperti ini, menurut saya mal saja kalah,” ungkap Jokowi.
Dengan peresmian Pasar Jongke, diharapkan dapat menjadi model revitalisasi pasar tradisional yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat jual beli tetapi juga sebagai pusat layanan masyarakat dan destinasi wisata. Transformasi ini mencerminkan komitmen untuk menjaga kekayaan budaya sambil memodernisasi infrastruktur untuk kenyamanan warga.
(K/09)
Presiden Jokowi Kagumi Revitalisasi Pasar Jongke Solo Dengan Karya Gibran yang Memukau