Pentingnya Masa Emas 20-30 Tahun untuk Kekuatan Tulang di Masa Depan
JAKARTA Osteoporosis sering dianggap sebagai penyakit yang menyerang usia lanjut, namun proses pengeroposan tulang sebenarnya dimulai jau
Kesehatan
MEDANĀ –PSMS Medan, klub kebanggaan warga Medan yang kini bermain di Liga 2, tengah menghadapi kemungkinan perubahan kepemilikan. Edy Rahmayadi, pemilik saham mayoritas klub melalui PT Kinantan Medan Indonesia (KMI), menyatakan kesediaannya untuk menjual klub tersebut. Namun, proses jual beli masih dalam tahap negosiasi, dan belum ada kesepakatan resmi dengan calon pembeli.
Sejarah panjang PSMS Medan dimulai pada 21 April 1950, saat enam orang mewakili klub-klub amatir lintas etnis di Medan untuk mendirikan klub ini. Menurut pemerhati sepakbola, Indra Efendi Rangkuti, pendirian PSMS merupakan simbol pluralisme karena melibatkan perwakilan dari berbagai kelompok etnis, seperti Arab, Batak, Melayu, India, dan lainnya.
Pada awalnya, PSMS Medan mendapatkan julukan “The Killer” dari tim luar negeri berkat prestasinya yang luar biasa. Klub ini pernah meraih gelar juara tiga kali berturut-turut dalam Turnamen Perserikatan PSSI antara 1967 hingga 1971, dan juga menjadi juara di Agha Khan Gold Cup 1967 serta AFC Champions Cup 1970.
PSMS Medan juga memiliki julukan “Ayam Kinantan,” yang diberikan setelah klub ini juara Divisi Utama Perserikatan PSSI pada 1985. Julukan ini berasal dari klub anggota PSMS, yaitu Medan Putra, dan diperkenalkan ke publik oleh wartawan senior Medan, almarhum Zatako.
Namun, meski memiliki sejarah gemilang, PSMS Medan kini terdegradasi ke Liga 2 untuk musim 2024/2025. Direktur PT KMI Medan, Arifuddin Maulana Basri, mengatakan bahwa meski banyak calon pembeli yang menunjukkan minat, belum ada yang serius dalam pembicaraan lebih lanjut. Edy Rahmayadi memberikan dua syarat utama bagi calon pembeli: klub tidak boleh dibawa keluar dari Sumatera Utara dan harus menjaga nama baik PSMS Medan.
“Kalau soal harga, PSMS ini punya value yang lebih meskipun sekarang bermain di Liga 2. Calon pembeli yang serius seharusnya tidak memperdebatkan masalah harga,” kata Arifuddin.
Meskipun demikian, Arifuddin memastikan bahwa hingga saat ini, kepemilikan PSMS Medan masih berada di tangan Edy Rahmayadi, dan dia serta keluarganya tetap mendanai operasional klub hingga musim ini selesai. Arifuddin juga meminta pemain untuk tetap fokus dan berjuang sebaik mungkin di sisa laga Liga 2 musim ini.
(N/014)
JAKARTA Osteoporosis sering dianggap sebagai penyakit yang menyerang usia lanjut, namun proses pengeroposan tulang sebenarnya dimulai jau
Kesehatan
MEDAN Unit Reskrim Polsek Medan Baru berhasil mengamankan dua pria yang diduga pelaku pencurian panel lampu lalu lintas milik Dinas Perhu
Hukum dan Kriminal
SEMARANG Banjir masih menggenangi Jalur Pantura SemarangSurabaya, tepatnya di Jalan Kaligawe Raya, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (23/10/2
Peristiwa
JAKARTA Presiden Prabowo Subianto menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pondok Pesantren di Kementerian Agama (Kemenag), s
Pemerintahan
JAKARTA Pengguna aplikasi penghasil uang kini memiliki kesempatan menarik untuk mendapatkan saldo DANA gratis hingga Rp101.000 hanya deng
Entertainment
PALEMBANG Polda Sumatera Selatan berhasil menangkap empat tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana perdagangan bayi yang beroperasi di
Hukum dan Kriminal
JAKARTA Badan Bank Tanah bersama Pemerintah Provinsi Maluku Utara menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) yang bertujuan mengoptimalkan pe
Pemerintahan
JAKARTA Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2025 yang akan
Politik
JAKARTA Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (
Pemerintahan
JAKARTA Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, hadir dalam Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia
Pemerintahan