BREAKING NEWS
Rabu, 18 Juni 2025

Eksplorasi dan Perjuangan Penyintas DBD: Kisah Ketahanan dan Harapan

BITVonline.com - Sabtu, 18 Mei 2024 09:48 WIB
80 view
Eksplorasi dan Perjuangan Penyintas DBD: Kisah Ketahanan dan Harapan
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN -Di tengah meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia, kisah para penyintas menjadi sorotan penting. DBD, penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, telah menelan korban nyawa dan menimbulkan dampak serius bagi kesehatan masyarakat.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, hingga pekan ke-15 tahun 2024, terdapat sekitar 62.001 kasus DBD yang dilaporkan, dengan 475 kasus kematian yang terjadi di 151 kabupaten/kota di 28 provinsi di Indonesia. Di Sumatera Utara sendiri, kasus DBD mencapai 2.923 kasus, dengan Kabupaten Deli Serdang menjadi penyumbang kasus terbanyak.

Salah satu yang pernah mengalami perjuangan melawan DBD adalah Jaka, seorang warga Samosir yang menetap di Medan. Jaka mengalami gejala yang parah selama dua minggu, dengan tingkat trombosit yang rendah dan kesulitan berdiri. Meskipun dirawat di rumah sakit, Jaka mengalami masa yang sulit, dengan kehilangan nafsu makan dan perjuangan untuk mendapatkan kembali tenaganya.

Baca Juga:

Dalam upaya penyembuhannya, Jaka dan keluarganya mencoba berbagai cara, termasuk meminum sup daging anjing. Meskipun khasiatnya belum terbukti secara ilmiah, namun Jaka merasakan adanya perubahan setelah mengonsumsinya selama lima hari.

Namun, penggunaan sup daging anjing tidak sepenuhnya tanpa kontroversi. Menurut dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, mengonsumsi daging anjing dapat meningkatkan risiko terkena rabies dan infeksi parasit lainnya. Meskipun demikian, kepercayaan dan pengalaman pribadi seperti yang dialami Jaka menunjukkan kompleksitas dalam penanganan penyakit seperti DBD.

Baca Juga:

Kisah Azahra Salwa, seorang penyintas DBD dari Deli Serdang, juga menggambarkan betapa mengintimidasi dan menakutkannya gejala penyakit ini. Selama dua minggu, Azahra mengalami kebas pada kakinya, yang awalnya membuatnya merasa seperti lumpuh. Namun, dengan dukungan dan perawatan yang tepat, Azahra berhasil pulih dari penyakit ini.

Perjuangan dan pengalaman para penyintas DBD menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Dalam menghadapi ancaman penyakit yang serius seperti DBD, penting untuk terus meningkatkan kesadaran akan tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat. Selain itu, dukungan dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga kesehatan menjadi kunci dalam upaya mengatasi masalah kesehatan masyarakat yang kompleks ini.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Eks Kadisbud DKI Jakarta Didakwa Rugikan Negara Rp 36,3 Miliar dalam Kasus Korupsi
Delegasi Pemerintah Belanda Kunjungi Danau Toba Awali Misi Ekonomi dan Perdagangan
Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara Kasus Suap dan Gratifikasi Rp915 Miliar
Pansus DPRD Deli Serdang Serahkan Temuan Kebocoran PAD Senilai Rp50,9 Miliar ke Kejaksaan Negeri
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut, BMKG Imbau Masyarakat Tetap Tenang
Harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit di Sumut Turun di Bawah Rp 3.300 per Kg
komentar
beritaTerbaru