BREAKING NEWS
Kamis, 19 Juni 2025

Tragedi Meninggalnya Nira Pranita Asih : Cerita Pilu Pasca Cabut Gigi Bungsu

BITVonline.com - Rabu, 08 Mei 2024 10:13 WIB
121 view
Tragedi Meninggalnya Nira Pranita Asih : Cerita Pilu Pasca Cabut Gigi Bungsu
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

NGAWI -Sebuah tragedi menyelimuti keluarga Davin Ahmad Sofyan (28) di Ngawi, Jawa Timur, ketika istrinya, Nira Pranita Asih (31), meninggal dunia setelah menjalani prosedur cabut gigi bungsu. Sehari setelah prosedur tersebut, pipi Nira mengalami pembengkakan yang menjalar hingga ke lehernya. Tragedi ini mencuat ke permukaan setelah Davin berbagi pengalaman pilunya di media sosial Tiktok pada Sabtu (4/5/2024).

Nira Pranita Asih, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Raya Solo-Ngawi, Kabupaten Ngawi, harus mengakhiri perjalanannya setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Dr Oen Solo pada Sabtu (27/4/2024). Namun, pilu yang dirasakan tak hanya oleh Nira, tetapi juga oleh putra kecilnya yang harus kehilangan sosok ibu untuk selama-lamanya.

Kejadian tragis ini bermula pada 28 Desember 2023, ketika Nira melakukan prosedur cabut gigi di sebuah praktik dokter spesialis gigi di Ngawi. Sehari setelah prosedur tersebut, mulut Nira mengalami pembengkakan yang sangat mengkhawatirkan, menyebar hingga ke leher.

Baca Juga:

Davin menceritakan bahwa mereka mengikuti arahan dokter untuk melakukan foto rontgen di Rumah Sakit Sarila Husada Sragen, yang kemudian hasilnya dibawa kembali ke klinik tempat prosedur cabut gigi dilakukan. Hasil rontgen menunjukkan indikasi untuk mencabut gigi bungsu, dan prosedur tersebut dilakukan sesuai rekomendasi dokter.

Namun, pembengkakan pada area gigi belakang mulai terjadi pada 30 Desember 2023. Mereka kemudian berkonsultasi ke Rumah Sakit Panti Waluyo Solo, di mana Nira didiagnosis mengalami radang tenggorokan. Meskipun telah menjalani perawatan rawat jalan, kondisi Nira tidak menunjukkan perkembangan yang positif.

Baca Juga:

Pada 1 Januari 2024, Nira dibawa ke Rumah Sakit JIH Solo, di mana diagnosis infeksi yang telah menyebar ke paru-paru ditegakkan. Setelah beberapa hari perawatan, kondisi Nira mulai membaik dan dia diperbolehkan pulang ke Ngawi pada tanggal 3 Januari 2024. Namun, pembengkakan kembali muncul, kali ini disertai dengan kesulitan bernafas.

Proses perawatan terus berlanjut, dengan Nira akhirnya harus menjalani operasi di bagian leher dan paru-paru. Namun, kondisinya terus memburuk, bahkan menyebabkan paru-parunya mengeluarkan cairan nanah.

Meskipun telah menjalani berbagai upaya perawatan, termasuk operasi thorax, kondisi Nira terus menurun. Pada 27 April 2024, Nira Pranita Asih harus menghadapi ajalnya, meninggalkan Davin dan putra kecil mereka dalam duka yang mendalam.

Davin, yang merasa dirugikan oleh kehilangan istri tercintanya, memutuskan untuk membawa masalah ini ke ranah hukum. Dia akan menghadapi proses yang panjang, tidak hanya secara emosional tetapi juga secara finansial, menghabiskan biaya perawatan sebesar Rp 500 juta.

Kasus ini mencuat ke perhatian publik dan menjadi sorotan bagi sistem perawatan kesehatan gigi di Indonesia. Keluarga berduka ini berharap agar kejadian tragis ini tidak terulang pada siapapun di masa depan.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Polisi Gali Sumur Tua di Padang Pariaman Cari J4sad Dua Korb4n Tambahan dari Wanda!
Dorong Program Makan Bergizi Gratis, Bobby Nasution Ajak 33 Pemkab/Pemko Se-Sumut Percepat Pengadaan Lahan SPPG
Presiden Prabowo Hormat di Makam Korban Perang Dunia II di Rusia, Simbol Penghargaan dan Diplomasi
Tiga Mahasiswa Dibekuk Paspampres Saat Kritik Gibran di Blitar, Polisi: Sudah Dipulangkan
Internet Iran Offline 12 Jam, Imbas Serangan Israel dan Ketegangan Semakin Memuncak
KPK Selidiki Dugaan Korupsi Kuota Haji di Kementerian Agama
komentar
beritaTerbaru