BREAKING NEWS
Kamis, 17 Juli 2025

Membongkar Kontroversi Daun Kratom, Potensi Obat dan Ancaman Kesehatan

BITVonline.com - Selasa, 23 April 2024 04:22 WIB
173 view
Membongkar Kontroversi Daun Kratom, Potensi Obat dan Ancaman Kesehatan
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BITVONLINE.COM -Sejumlah wilayah di Asia Tenggara kembali menjadi sorotan atas keberadaan tanaman bernama latin Mitragyna Speciosa, yang lebih dikenal dengan sebutan daun kratom. Tanaman ini telah menjadi perdebatan hangat di Indonesia, terutama di wilayah Kalimantan Barat, dimana daun kratom dikenal dengan sebutan purik atau ketum.

Dalam sebuah artikel yang dilansir oleh Tribun-Medan.com, tanaman herbal ini dijelaskan telah menjadi obat alami yang telah digunakan secara tradisional selama berabad-abad di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Namun, tanaman ini kini menjadi sorotan karena berbagai kontroversi terkait manfaat kesehatannya versus potensi bahaya yang dimilikinya.

Manfaat Kesehatan dan Potensi Ekonomi

Menurut artikel tersebut, daun kratom memiliki manfaat yang signifikan dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan. Beberapa senyawa aktif yang terkandung dalam daun kratom, seperti mitragynine dan 7-hydroxymitragynine, memiliki efek analgesik (pereda nyeri) dan antidepresan. Hal ini membuat tanaman ini menjadi populer sebagai obat tradisional untuk meredakan rasa sakit dan meningkatkan suasana hati.

Tak hanya sebagai obat tradisional, daun kratom juga memiliki potensi ekonomi yang besar di Kalimantan Barat, terutama melalui ekspor ke negara-negara seperti Amerika Serikat dan Eropa. Potensi ini memberikan harapan untuk mendulang pemasukan yang signifikan bagi wilayah tersebut.

Ancaman Kesehatan dan Pelarangan

Namun, di balik manfaatnya, daun kratom juga dianggap memiliki efek samping yang berbahaya. Kasus kecanduan dan kematian yang terkait dengan penggunaan kratom membuat tanaman ini dianggap sebagai tanaman berbahaya. Gejala penarikan dan efek memabukkan dari kratom menjadi sorotan, terutama dalam konteks keamanan kesehatan masyarakat.

Karena potensi bahayanya, beberapa negara telah melarang penggunaan dan penjualan kratom, termasuk Malaysia, Thailand, dan sejumlah negara di Uni Eropa. Di Indonesia sendiri, BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) telah mengeluarkan aturan yang melarang penggunaan daun kratom dalam suplemen makanan dan obat tradisional.

Kesimpulan dan Pertimbangan

Kontroversi seputar daun kratom menggambarkan kompleksitas antara manfaat kesehatan dan potensi bahaya dari suatu tanaman herbal. Sementara tanaman ini memiliki manfaat yang signifikan dalam pengobatan tradisional, perlu diakui bahwa potensi bahayanya juga tidak boleh diabaikan.

Dalam menghadapi situasi ini, pemerintah dan lembaga terkait perlu melakukan kajian mendalam untuk memahami secara menyeluruh manfaat, risiko, dan potensi penggunaan daun kratom. Pendekatan yang holistik, yang melibatkan ahli kesehatan, peneliti, dan masyarakat luas, perlu diterapkan untuk menentukan langkah yang terbaik dalam mengelola tanaman ini.

Kontroversi seputar daun kratom memperlihatkan bahwa pengembangan dan regulasi tanaman obat-obatan tradisional memerlukan keseimbangan antara pemahaman akan manfaatnya dalam pengobatan dengan kesadaran akan potensi risiko kesehatan yang terkait.

(N/014)

Tags
komentar
beritaTerbaru