BREAKING NEWS
Minggu, 03 Agustus 2025

Fenomena Fatherless di Indonesia: Pentingnya Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak

BITVonline.com - Senin, 16 Desember 2024 06:23 WIB
88 view
Fenomena Fatherless di Indonesia: Pentingnya Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BITVONLINE.COM -Anak yang tumbuh tanpa peran ayah atau dikenal sebagai fenomena fatherless kini menjadi perhatian banyak pihak. Salah satu faktor utama yang dianggap memicu hal ini adalah persepsi tradisional bahwa tugas ayah cukup sebatas mencari nafkah, sedangkan pengasuhan anak sepenuhnya menjadi tanggung jawab ibu. Di Indonesia, persepsi ini masih cukup mengakar di tengah masyarakat.

Psikolog klinis Anastasia Sari Dewi menegaskan bahwa pola pikir seperti ini dapat berdampak negatif terhadap perkembangan anak. Ia menjelaskan bahwa pengasuhan yang seimbang antara ayah dan ibu sangat penting untuk membentuk kepribadian anak yang kuat.

“Apabila hanya satu orang tua yang menasihati, anak akan tetap merasa kebingungan. Karena di luar sana ada banyak perspektif lain. Itu yang perlu dibantu oleh orang tua dengan memberikan validasi dan nasihat-nasihat yang searah,” kata Sari saat dihubungi, Senin (16/12/2024).

Baca Juga:

Sari menambahkan bahwa ketika kedua orang tua kompak dalam memberikan arahan, anak akan memiliki pedoman yang kuat dalam menghadapi berbagai sudut pandang di masyarakat. Sebaliknya, ketidakhadiran ayah dalam pengasuhan dapat membuat anak lebih rentan terhadap kebingungan dan kehilangan arah.

Menurut Sari, ayah dan ibu memiliki peran yang berbeda namun saling melengkapi dalam pengasuhan anak.

Baca Juga:
Ibu lebih banyak berperan dalam memberikan rangsangan tumbuh kembang emosi anak, seperti mengajarkan empati, memahami perasaan, dan mengelola emosi. Ayah lebih berperan dalam mengajarkan keterampilan sosial, pengambilan keputusan, berpikir strategis, dan bersikap tegas.

“Ayah dapat menjadi teladan dalam bersosialisasi, mengambil keputusan, dan berpikir logis. Hal ini sangat penting untuk membentuk karakter anak agar lebih percaya diri,” tandas Sari.

Persepsi bahwa ayah hanya bertugas mencari nafkah berasal dari zaman ketika kesempatan kerja bagi wanita sangat terbatas. Namun, situasi saat ini telah berubah. Wanita kini memiliki kesempatan yang sama besar untuk bekerja dan berkarier. Oleh karena itu, peran ayah dalam pengasuhan juga harus berkembang.

“Melihat kesempatan kerja dan situasi yang sudah berubah, persepsi ini sudah tidak relevan lagi. Kedua orang tua harus saling berbagi tugas dalam pengasuhan anak,” ujar Sari.

Fenomena fatherless di Indonesia tidak hanya menjadi tantangan bagi keluarga, tetapi juga masyarakat secara luas. Diperlukan kesadaran bersama untuk mengubah pola pikir lama dan mendorong keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak. Dengan pengasuhan yang seimbang, anak dapat tumbuh menjadi individu yang tangguh dan mampu menghadapi tantangan kehidupan dengan baik.

(N/014)

komentar
beritaTerbaru