BREAKING NEWS
Jumat, 18 Juli 2025

80 Kejadian Karhutla Landa Sumut, Kawasan Danau Toba Terancam

Justin Nova - Jumat, 18 Juli 2025 10:43 WIB
76 view
80 Kejadian Karhutla Landa Sumut, Kawasan Danau Toba Terancam
Kebakaran Hutan Lindung di Danau Toba, Kabupaten Samosir. (foto: Dok.Dinas DLH Sumut)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara mencatat sebanyak 80 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di wilayah provinsi sejak awal Juni hingga pertengahan Juli 2025.

Luas lahan yang terdampak mencapai 1.804,95 hektare, dengan separuhnya terjadi di kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) Danau Toba.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Togap Simangunsong, dalam Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla yang berlangsung di kawasan Geopark Danau Toba, Kamis (17/7).

"Dalam beberapa bulan ini, laporan karhutla terus mengancam keberlanjutan kawasan, merusak keanekaragaman hayati, mengganggu pariwisata, dan menurunkan kualitas udara yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat," ungkap Togap.

Dari 80 kejadian, sebanyak 40 kasus terjadi di wilayah KSPN Danau Toba, yang mencakup tujuh kabupaten, yakni Samosir (12 kejadian), Toba (9), Karo (8), Simalungun (4), Humbang Hasundutan (3), Tapanuli Utara (2), dan Dairi (2).

Sementara 40 kejadian lainnya tersebar di luar kawasan tersebut, mencakup 14 kabupaten/kota, seperti Tapanuli Tengah (10), Padanglawas Utara (7), dan Sibolga (5).

Kepala BPBD Sumut, Tuahta Ramajaya Saragih, menyampaikan bahwa langkah koordinasi lintas sektor sangat diperlukan untuk mencegah perluasan kebakaran hutan dan lahan, terutama di kawasan Danau Toba yang telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark.

Togap menyampaikan bahwa Gubernur Sumut menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, TNI/Polri, dan masyarakat.

Beberapa langkah strategis yang disarankan antara lain patroli terpadu, pemetaan daerah rawan karhutla, serta penyuluhan yang melibatkan tokoh adat dan agama.

"Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga kelestarian Danau Toba sebagai warisan dunia yang tidak hanya penting secara ekologis, tapi juga bernilai budaya dan ekonomi tinggi," ujar Togap.

Kegiatan pembakaran lahan, baik disengaja maupun tidak, dinilai sebagai ancaman serius bagi keberlangsungan ekosistem Danau Toba.

Pemerintah berharap langkah mitigasi yang terkoordinasi dapat menekan angka kejadian karhutla hingga musim kemarau berakhir.*

Editor
: Paul Antonio Hutapea
Tags
komentar
beritaTerbaru