BREAKING NEWS
Jumat, 24 Oktober 2025

Lifter Legendaris Eko Yuli Irawan Terpukul, Gagal Raih Medali di Penampilan Kelima

BITVonline.com - Kamis, 08 Agustus 2024 08:20 WIB
Lifter Legendaris Eko Yuli Irawan Terpukul, Gagal Raih Medali di Penampilan Kelima
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

PARIS –Lifter kebanggaan Indonesia, Eko Yuli Irawan, meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia setelah gagal meraih medali pada penampilannya yang kelima di Olimpiade Paris 2024. Eko, yang dikenal sebagai salah satu lifter terbaik Indonesia dengan prestasi internasional yang gemilang, mengalami kegagalan berat di ajang yang merupakan kesempatan terakhirnya untuk menambah koleksi medali Olimpiade.

Dalam pertandingan angkat besi kelas 61kg yang berlangsung pada Rabu, 7 Agustus 2024, Eko Yuli Irawan tidak berhasil menunjukkan performa terbaiknya. Pada angkatan snatch, Eko mengalami kegagalan di tiga percobaan. Dia gagal mengangkat beban 135kg pada percobaan pertama, meskipun berhasil di percobaan kedua dengan angkatan yang sama. Di percobaan ketiga, Eko meningkatkan beban menjadi 139kg namun kembali gagal.

Tidak hanya di snatch, Eko juga gagal di ketiga percobaan clean and jerk dengan beban 162kg. Di percobaan ketiga, Eko bahkan terjatuh setelah gagal mengangkat beban dan langsung memegang paha samping kanannya, menunjukkan betapa besar beban yang ia hadapi.

“Saya tampil dengan kondisi yang tidak 100 persen. Cedera kaki saya belum sembuh tuntas. Lutut sudah dari tahun lalu, kalau yang paha samping kanan baru satu bulan lalu,” kata Eko setelah pertandingan. Keterbatasan fisik ini tentunya berdampak besar pada performa Eko di Olimpiade kali ini.

Kondisi Kesehatan Eko Yuli Irawan

Dokter Tim Indonesia, Andika Raspati, menjelaskan bahwa meskipun Eko terlihat pincang dan mengalami kesakitan, kondisinya tidak separah yang diperkirakan. “Tadi Eko bilang memang ada masalah di paha samping kanan, sudah sekitar sebulan lalu. Tadi sempat ditawarkan untuk dibawa pakai ambulans, tapi Eko tidak mau. Kondisinya tidak separah itu, dia masih bisa jalan,” ujar Dr. Dhika.

Apresiasi dan Dukungan

Chef de Mission (CdM) Anindya Bakrie memberikan apresiasi atas usaha Eko meskipun tidak pulang membawa medali. “Tadi selesai pertandingan saya sempat ketemu Eko, dia bilang mohon maaf belum bisa kasih yang terbaik. Kita lihat sendiri perjuangannya sampai titik darah penghabisan. Eko juga senior tidak muda lagi, lawannya usianya masih muda-muda. Kita terima kasih ke Mas Eko yang sudah tampil di Olimpiade kelima,” ungkap Anindya.

Eko Yuli Irawan adalah lifter legendaris yang telah meraih medali di empat edisi Olimpiade. Pada debutnya di Olimpiade Beijing 2008, ia meraih medali perunggu. Eko kembali memperoleh medali perunggu di Olimpiade London 2012, meraih perak di Rio de Janeiro 2016, dan mengulang pencapaian perak di Tokyo 2020. Meskipun gagal meraih medali di Paris 2024, prestasi Eko tetap mencatatkan namanya dalam sejarah olahraga angkat besi dunia.

Hasil Kelas 61kg dan Persaingan Internasional

Di kelas 61kg, medali emas diraih oleh Li Fabin dari China dengan total angkatan 310kg, sekaligus memecahkan rekor snatch dengan angkatan 143kg yang sebelumnya dipegangnya sendiri. Medali perak direbut oleh Theerapong Silachai dari Thailand dengan total angkatan 303kg, sementara Morris Hampton dari USA meraih medali perunggu dengan total angkatan 298kg.

Empat lifter lainnya, termasuk Ivan Petkov Dimov (Bulgaria), Sergio Massidda (Italia), Vinh van Trinh (Vietnam), dan John Febuar Ceniza (Republik Ceko), tidak berhasil melanjutkan clean and jerk di kelas 61kg.

Eko Yuli Irawan telah memberikan banyak kontribusi bagi olahraga angkat besi Indonesia dan meskipun hasil di Paris 2024 tidak sesuai harapan, dedikasi dan perjuangannya tetap patut diapresiasi dan dikenang.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru