JAKARTA-Pada hari Kamis, 23 Mei 2024, Presiden terpilih Prabowo Subianto membuat pengumuman penting terkait program “Makan Siang Gratis” yang menjadi salah satu andalan kampanyenya. Dalam sebuah wawancara yang disiarkan di YouTube tvOneNews, Prabowo menyatakan bahwa nama program tersebut akan diubah menjadi “Makan Bergizi Gratis.” Berikut kronologi lengkap dan alasan di balik keputusan ini.
Awal Pengumuman
“Saya ingin sedikit koreksi ya. Setelah kita pelajari, ternyata istilah tepat itu adalah makan bergizi gratis untuk anak-anak. Itu lengkapnya ya,” kata Prabowo dalam wawancara tersebut. Ia menekankan bahwa perubahan ini bukan hanya soal nama, tetapi juga untuk memastikan bahwa setiap makanan yang diberikan benar-benar bergizi dan bermanfaat bagi pertumbuhan anak-anak.
Prabowo menjelaskan lebih lanjut mengenai alasan perubahan istilah ini. Menurutnya, jika anak-anak sekolah dasar masuk pagi, menunggu hingga waktu makan siang akan terlalu lama. “Karena kalau anak sekolah dasar umpamanya masuk pagi, dia kalau nunggu makan siang kan terlalu lama. Jadi harus makan pagi. Ya kan?” imbuh dia.
Perubahan ini tidak hanya bertujuan untuk menyesuaikan waktu makan, tetapi juga memastikan bahwa anak-anak mendapatkan makanan bergizi pada waktu yang tepat, baik itu pagi hari sebelum sekolah atau saat mereka pulang lebih awal.
Kajian Tim Internal
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, memberikan penjelasan lebih rinci mengenai proses di balik perubahan nama ini. “Memang terus dikaji soal penamaan program. Saya termasuk yang mengusulkan perubahan istilah tersebut,” kata Habiburokhman saat dihubungi, Jumat (24/5/2024).
Ia mengungkapkan bahwa tim internal Prabowo Subianto telah melakukan kajian mendalam tentang penamaan program ini. Menurut Habiburokhman, fleksibilitas waktu makan sangat penting mengingat jadwal pulang siswa TK dan SD yang bisa saja sebelum waktu makan siang.
“Dengan demikian, waktunya bisa lebih fleksibel, tidak harus jam makan siang, yaitu 12-13, bisa lebih pagi juga,” jelas Habiburokhman. Ia menambahkan bahwa di berbagai wilayah, anak-anak TK dan SD kelas 1-2 sudah pulang sebelum jam 11.30. “Begitu juga kalau masuk Ramadhan, mungkin makanannya bisa dibawa pulang untuk berbuka puasa,” tambahnya.
Pentingnya Asupan Bergizi
Habiburokhman menegaskan bahwa satu hal yang tidak bisa diubah adalah keharusan makanan tersebut harus bergizi. “Yang nggak bisa diubah adalah keharusan makanan tersebut ‘bergizi’. Makanya sangat pas kalau istilah yang dipakai adalah ‘makan bergizi’,” tutur Habiburokhman.
#### Respon Masyarakat
Pengumuman perubahan nama program ini mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Sebagian mendukung langkah ini dengan alasan bahwa fokus pada gizi lebih penting daripada hanya memberikan makanan gratis. Namun, ada juga yang skeptis dan mengaitkannya dengan kondisi ekonomi negara.
Beberapa pihak menyatakan kekhawatiran bahwa anggaran negara mungkin sedang defisit, sehingga program ini diubah untuk menyesuaikan dengan kemampuan finansial pemerintah. “Jangan-jangan anggaran negara sedang defisit,” ujar seorang pengguna media sosial.
Selain itu, ada juga yang menilai bahwa perubahan ini adalah bentuk ingkar janji. “Masih presiden terpilih saja sudah ingkar janji kampanye, apa lagi kalau sudah duduk di kursi presiden,” kata seorang warga.
Perubahan nama dari “Makan Siang Gratis” menjadi “Makan Bergizi Gratis” oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto menekankan pentingnya asupan gizi yang tepat bagi anak-anak. Meski mendapat tanggapan beragam dari masyarakat, langkah ini menunjukkan komitmen Prabowo untuk tidak hanya memberikan makanan gratis tetapi juga memastikan bahwa makanan tersebut bermanfaat untuk pertumbuhan dan kesehatan anak-anak Indonesia. Dengan fokus pada fleksibilitas waktu dan kualitas gizi, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang lebih besar bagi generasi muda di seluruh tanah air.
(KRISNA)
Publik Curiga Apakah Prabowo Sudah Mulai Mengingkari Janji dengan Mengubah Nama Program Makan Gratis?