JAKARTA -Keputusan PDIP untuk tidak membuka pintu pendaftaran bagi Bobby Nasution sebagai calon kepala daerah pada Pilkada 2024 telah menimbulkan sorotan dan reaksi dari berbagai pihak, termasuk dari Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka. Hal ini menjadi perbincangan hangat karena melibatkan nama-nama yang cukup dikenal dalam ranah politik Indonesia.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan bahwa partainya secara khusus mengecualikan Bobby Nasution dari daftar calon kepala daerah yang dapat mendaftar. Namun, tanggapan Gibran terhadap hal ini cukup menarik, di mana dia menyarankan untuk langsung bertanya kepada Bobby terkait hal tersebut.
Dalam konteks politik yang dinamis, keputusan partai seperti ini seringkali menjadi bahan perdebatan dan analisis. Apalagi, Bobby Nasution adalah sosok yang memiliki pengaruh dan popularitas di tingkat lokal, terutama sebagai Wali Kota Medan.
Reaksi Gibran yang tenang dan santai dalam menghadapi pertanyaan mengenai Bobby menunjukkan sikap yang diplomatis dan tidak ingin berspekulasi secara terbuka. Tanggapannya yang mengarahkan untuk bertanya langsung kepada Bobby juga menunjukkan rasa hormat dan profesionalisme dalam menangani isu-isu internal partai.
Pada akhirnya, keputusan politik adalah hak prerogatif dari setiap partai politik, dan hal ini seringkali didasarkan pada pertimbangan strategis dan kepentingan partai. Namun, reaksi dan respons dari aktor politik lainnya juga memberikan gambaran tentang dinamika politik yang terjadi di belakang layar, yang seringkali menarik perhatian masyarakat luas.
Kejelasan mengenai kemungkinan Bobby Nasution untuk maju dengan partai lain atau respons resmi dari pihak terkait tentu akan menjadi sorotan berikutnya dalam perjalanan politik menjelang Pilkada 2024.
(K/09)
Tanggapan Gibran soal Hasto, PDIP ‘Blacklist’ Bobby di Pilkada: Tenang Aja