BREAKING NEWS
Minggu, 19 Oktober 2025

Uang Operasional Sopir Truk Terkuras Akibat Pungli di Pelabuhan Tanjung Priok, Bisa Capai Rp 50.000 per Transaksi

Redaksi - Selasa, 11 Februari 2025 14:07 WIB
Uang Operasional Sopir Truk Terkuras Akibat Pungli di Pelabuhan Tanjung Priok, Bisa Capai Rp 50.000 per Transaksi
ilustrasi kontainer
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Ratusan sopir truk melakukan aksi unjuk rasa di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Selasa (11/2/2025). Aksi ini dipicu oleh maraknya pungutan liar (pungli) yang dihadapi oleh para sopir truk saat beroperasi di pelabuhan tersebut. Menurut Ketua Keluarga Besar Sopir Indonesia (KB-SI), Nuratmo (45), pungli sering terjadi saat pemeriksaan kontainer di gerbang pelabuhan.

"Kalau kami masuk gate itu kan kontainer dicek. Itu kami sering diminta duit sama petugas atau karyawan di sana," ujar Nuratmo dalam wawancaranya dengan Kompas.com di lokasi. Pungutan yang diminta oleh petugas tidak memiliki tarif resmi dan biasanya sopir memberikan uang sebesar Rp 2.000 hingga Rp 5.000.

Selain itu, sopir truk kini juga dikenakan tarif masuk sebesar Rp 17.000 setiap kali memasuki New Priok Container Terminal One (NPCT 1), padahal sebelumnya tidak ada biaya masuk yang dibebankan kepada sopir.

Pungli yang terjadi di pelabuhan antarpulau, lanjut Nuratmo, menjadi masalah besar bagi para sopir. "Pungli yang paling besar adalah di pelabuhan antarpulau. Punglinya besar sekali bisa sampai Rp 50.000," kata Nuratmo.

Para sopir truk mengungkapkan bahwa mereka terpaksa membayar pungli tersebut dengan menggunakan uang operasional mereka. "Itu dari uang jalan. Selain buat beli BBM, itu sisanya buat kami. Tapi, karena ada pungli-pungli itu jadi berkurang buat sopir," tambahnya.

Para sopir berharap ada tindakan tegas dari pihak berwenang untuk mengatasi masalah pungli yang telah merugikan mereka selama ini.

(km/n14)

Editor
: Redaksi
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru