BREAKING NEWS
Selasa, 10 Juni 2025

Anggaran Otorita IKN Tahun 2025 Dipangkas Rp 1,15 Triliun, Tersisa Rp 5,04 Triliun

Redaksi - Rabu, 12 Februari 2025 16:10 WIB
345 view
Anggaran Otorita IKN Tahun 2025 Dipangkas Rp 1,15 Triliun, Tersisa Rp 5,04 Triliun
Gedung IKN
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

KALTIM -Pagu anggaran Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk tahun 2025 mengalami pemangkasan sebesar Rp 1,15 triliun. Langkah ini diambil mengikuti Instruksi Presiden (Inpres) Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025 yang mengatur tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.

Sebelum adanya efisiensi, pagu anggaran awal Otorita IKN untuk 2025 adalah Rp 6,39 triliun. Namun, setelah pemangkasan dan pengurangan anggaran belanja pegawai sebesar Rp 199,98 miliar, anggaran yang tersedia menjadi Rp 5,04 triliun. Hal ini disampaikan oleh Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu (12/2).

DIPA Awal Otorita IKN

Baca Juga:

Basuki juga menambahkan, sebelum Inpres 1/2025 diterbitkan, Otorita IKN telah menerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) untuk tahun 2025-2029 yang sebesar Rp 48,8 triliun. Anggaran tersebut rencananya akan digunakan untuk pengelolaan sarana dan prasarana yang telah dibangun selama periode 2022-2024, serta melanjutkan paket pekerjaan baru.

Editor
: Redaksi
Tags
beritaTerkait
Bawaslu Sumut Terapkan Efisiensi Anggaran, Fasilitas Dinas Ditarik Mulai 2025
Bupati Batu Bara Ikuti Hari Ketiga Retreat Kepala Daerah, Bahas Geopolitik hingga Efisiensi Anggaran
Basuki Hadimuljono Usulkan Lahan Gratis untuk Kedutaan di IKN, Ini Tanggapan Menteri ATR/BPN
Menteri Keuangan Sri Mulyani Jadi Pemateri Retret Kepala Daerah, Fokus pada Efisiensi Anggaran
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Ubah Mobil Dinas Mercedes Benz Jadi Rumah Sakit Berjalan
Komnas HAM Terbatas Anggaran, 50 Kasus Menjadi 5-6 Kasus yang Ditangani
komentar
beritaTerbaru