BREAKING NEWS
Selasa, 29 Juli 2025

PT Freeport Indonesia Kirim Perdana Emas Batangan ke ANTAM, Teken Langkah Hilirisasi Emas di Indonesia

Redaksi - Kamis, 13 Februari 2025 11:33 WIB
307 view
PT Freeport Indonesia Kirim Perdana Emas Batangan ke ANTAM, Teken Langkah Hilirisasi Emas di Indonesia
Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -PT Freeport Indonesia (PTFI) mengirimkan emas batangan perdana dari fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) Smelter PTFI ke PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) pada Rabu (12/2). Pengiriman tersebut sebanyak 125 kilogram, dengan total nilai mencapai Rp 207 miliar dan kadar kemurnian emas sebesar 99,99 persen.

Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, mengungkapkan bahwa pengiriman emas batangan ini menjadi langkah penting dalam mendukung hilirisasi emas di Indonesia. Langkah ini juga mendukung visi pemerintah untuk memaksimalkan nilai tambah sumber daya alam, serta mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Pengiriman emas batangan perdana PTFI ke ANTAM merupakan langkah strategis dalam upaya hilirisasi emas di Indonesia, yang sejalan dengan visi pemerintah untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam dan menciptakan nilai tambah yang lebih besar," ujar Tony Wenas dalam keterangannya.

Baca Juga:

Penandatanganan perjanjian jual beli emas dengan kadar kemurnian 99,99 persen antara PTFI dan ANTAM berlangsung pada November 2024. Perjanjian ini disaksikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, dan Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung. Berdasarkan perjanjian tersebut, ANTAM akan membeli sebanyak 30 ton emas batangan per tahun dari PTFI.

Emas yang dipasok oleh PTFI akan diolah oleh ANTAM di Pabrik Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (PPML) untuk menjadi produk logam mulia. Tony menambahkan bahwa PTFI juga telah berhasil mewujudkan hilirisasi tembaga dan akan segera menyusul hilirisasi perak dalam waktu dekat.

Baca Juga:

"PTFI memiliki fasilitas pengolahan dan pemurnian terintegrasi, dari hulu hingga hilir, dengan kapasitas pemurnian emas sekitar 50 ton per tahun. Kami juga memproduksi 200 ton perak serta Platinum Group Metals seperti platinum dan palladium," jelas Tony.

Sementara itu, Direktur Utama ANTAM, Nico Kanter, menilai bahwa kemitraan ini menjadi bukti nyata komitmen kedua perusahaan dalam mengembangkan industri pengolahan mineral di Indonesia. Sinergi ini juga berperan dalam meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global, serta mendukung kemandirian Indonesia di sektor pertambangan.

"Kolaborasi dengan PTFI ini merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor, sekaligus memperkuat sektor pengolahan emas dalam negeri," ujar Nico Kanter.

Dengan adanya penguatan pengadaan bahan baku domestik, ANTAM berharap dapat menurunkan ketergantungan terhadap impor, serta menyediakan produk emas yang lebih terjangkau bagi masyarakat, baik untuk investasi maupun konsumsi.

(tb/a)

Editor
: Redaksi
Tags
komentar
beritaTerbaru