Aktivis Reformasi 1998 dari ITB, Khalid Zabidi, turut memberikan pandangan bahwa mahasiswa harus objektif dalam menilai kinerja pemerintahan Presiden Prabowo yang baru berjalan lebih dari 100 hari. Menurutnya, pemerintahan masih dalam tahap awal evaluasi kebijakan.
"Mahasiswa perlu memahami, Presiden Prabowo baru 100 hari lebih menjabat dan telah melakukan berbagai kebijakan pro-rakyat serta terobosan dalam berbagai sektor," kata Khalid yang juga merupakan kader Partai Golkar.
Ia menambahkan bahwa kemarahan mahasiswa kemungkinan besar disebabkan oleh kegagalan komunikasi publik pemerintah dalam menyampaikan substansi dan manfaat dari program yang sedang dijalankan.
"Bisa jadi, kemarahan mahasiswa ini karena kegagalan komunikasi publik pemerintah, sehingga masyarakat tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai program pemerintahan Prabowo," tegas Khalid.