BREAKING NEWS
Senin, 06 Oktober 2025

Zulhas Sebut Fenomena #KaburAjaDulu Tanda Kecintaan Warga pada Indonesia

Redaksi - Minggu, 23 Februari 2025 12:18 WIB
Zulhas Sebut Fenomena #KaburAjaDulu Tanda Kecintaan Warga pada Indonesia
Ketua Umum PAN sekaligus Menko Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas).
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Fenomena viral #KaburAjaDulu yang tengah ramai diperbincangkan di media sosial, mendapat tanggapan dari Ketua Umum PAN sekaligus Menko Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas). Menurut Zulhas, mereka yang ingin meninggalkan Indonesia untuk bekerja atau melanjutkan studi ke luar negeri sebenarnya menunjukkan bentuk kecintaan terhadap Tanah Air.

Zulhas menjelaskan bahwa warga yang berkeinginan untuk "kabur" menunjukkan kepedulian dan rasa prihatin terhadap kondisi Indonesia saat ini. "Itu bentuk kecintaan terhadap negara kita. Jadi orang yang merasa prihatin terhadap keadaan kita," ujar Zulhas, usai acara PAN Run bersama sejumlah artis dan tokoh publik di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Minggu (23/2/2025).

Zulhas menduga, masyarakat Indonesia sebenarnya memiliki harapan besar terhadap pemerintah. Namun, ia mengakui bahwa pemerintah belum sepenuhnya memenuhi harapan tersebut. "Mereka menaruh harapan besar, namun pemerintah belum sampai di level yang sesuai dengan harapan mereka," imbuh Zulhas.

Ia juga menekankan bahwa pemerintah harus berupaya lebih keras untuk memenuhi harapan masyarakat. Namun, ia mengingatkan bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam waktu singkat. Sebagai contoh, Zulhas menjelaskan tentang program Danantara yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor dan membuka peluang bagi investasi dalam industri hilirisasi.

Zulhas juga menambahkan, meskipun fenomena ini menunjukkan adanya kekhawatiran terhadap kondisi negara, pemerintah harus bisa merangkul warga yang merasa terpaksa ingin "kabur" dan memperbaiki diri untuk menciptakan peluang yang lebih baik.

Senada dengan Zulhas, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengatakan bahwa tren migrasi ini bisa dianggap positif, asalkan individu yang terlibat meningkatkan keterampilan dan kemampuannya. Ia juga menekankan pentingnya kualitas pekerja migran Indonesia agar dapat bersaing dan mendapatkan penghasilan yang layak di luar negeri.

Sementara itu, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melaporkan bahwa sepanjang tahun 2024, terdapat 272.164 pekerja migran Indonesia yang bekerja di luar negeri. Mayoritas mereka bekerja di sektor informal, dengan sebagian besar di antaranya adalah pekerja migran perempuan.

(km/a)

Editor
: Redaksi
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru