JAKARTA -Kenaikan iuran BPJS Kesehatan belakangan ini menjadi topik yang banyak diperbincangkan di masyarakat. Langkah ini diambil oleh pemerintah dengan alasan untuk menyeimbangkan defisit anggaran BPJS yang terus meningkat setiap tahun. Meski begitu, keputusan ini justru menimbulkan banyak respons, khususnya dari kalangan masyarakat yang merasa keberatan akan tambahan beban finansial yang harus mereka tanggung.
Demikian disampaikan oleh Ketua Nasional Relawan Kesehatan/REKAN Indonesia, Agung Nugroho dalam siaran persnya kepada media di Jakarta hari ini (24/2).
Menurut Agung, Sebagai lembaga jaminan sosial, BPJS Kesehatan memiliki peran vital dalam memberikan akses layanan kesehatan yang terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun, kenaikan iuran ini memunculkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap daya beli masyarakat dan kemampuan mereka untuk tetap ikut dalam program ini.