BREAKING NEWS
Selasa, 29 Juli 2025

Komisi III DPR RI Menyesalkan Penyerangan Markas Polres Tarakan oleh Oknum TNI

Redaksi - Rabu, 26 Februari 2025 10:12 WIB
365 view
Komisi III DPR RI Menyesalkan Penyerangan Markas Polres Tarakan oleh Oknum TNI
Anggota Komisi III DPR, Soedeson Tandra
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Komisi III DPR RI menyesalkan insiden penyerangan Markas Polres Tarakan, Kalimantan Utara, oleh sekelompok oknum anggota TNI dari Yonif 614/RJP. Anggota Komisi III DPR, Soedeson Tandra, menyatakan bahwa peristiwa yang terjadi pada Senin (24/2/2025) malam tersebut telah mencoreng citra aparat keamanan dan memberikan contoh buruk bagi masyarakat.

Tandra menyatakan bahwa persoalan antara prajurit TNI dan anggota Polri seharusnya dapat diselesaikan secara damai dan tidak melalui tindakan anarkistis seperti yang terjadi pada insiden ini. "Kami sangat menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh sekelompok oknum TNI yang menyerang Mapolres Tarakan. Jika ada persoalan, seharusnya itu diselesaikan secara baik-baik antar-institusi, bukan dengan tindakan yang justru memberikan contoh buruk bagi masyarakat," ujarnya, Rabu (26/2/2025).

Baca Juga:

Tandra juga mendesak Panglima TNI dan jajaran terkait untuk segera mengambil langkah tegas terhadap para pelaku. Ia menegaskan bahwa tindakan main hakim sendiri oleh anggota TNI ini sangat mencederai disiplin militer yang harus dijunjung tinggi. "Kami meminta kepada Panglima TNI, Pangdam, Danrem, Dandim, dan komandan kesatuan untuk mengambil tindakan tegas terhadap anggota yang melakukan pengrusakan. Ini adalah bentuk insubordinasi yang tidak bisa dibiarkan," lanjutnya.

Politikus Partai Golkar itu juga menyebutkan bahwa aksi brutal seperti ini berpotensi menimbulkan kerusuhan yang lebih besar jika tidak segera ditangani dengan serius oleh pimpinan TNI dan Polri. "Negara kita sedang berupaya membangun keamanan dan ketertiban agar ekonomi dan pembangunan bisa berjalan. Kami khawatir jika peristiwa ini ditunggangi pihak-pihak tidak bertanggung jawab, itu bisa menimbulkan konflik yang lebih luas," kata Tandra.

Baca Juga:

Sebelumnya, pada Senin malam, puluhan oknum anggota TNI Yonif 614/RJP mendatangi Markas Polres Tarakan, Kalimantan Utara. Insiden ini dipicu oleh ketegangan setelah pengeroyokan terhadap seorang anggota TNI oleh beberapa personel Polres Tarakan pada 22 Februari 2025. Mediasi yang dilakukan setelah insiden tersebut tidak berhasil menghasilkan solusi, dan pada Senin malam, sekitar 20 anggota Yonif 614/RJP mendatangi Polres Tarakan dengan maksud mencari anggota Polres yang diduga terlibat pengeroyokan. Dalam aksi tersebut, terjadi pelemparan batu yang mengakibatkan kerusakan pada fasilitas di Mapolres.

Pihak TNI dan Polri turun langsung untuk menanggapi kejadian ini. Kapolda Kaltara, Irjen Pol Hary Sudwijanto, dan Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, memastikan bahwa kasus ini akan diselesaikan secara profesional dan damai.

(km/a)

Editor
: Redaksi
Tags
komentar
beritaTerbaru