BEKASI -Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, bersama Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memimpin pembongkaran bangunan liar yang berdiri di bantaran Kali Sepak, anak dari Kali Bekasi, yang berlokasi di Desa Srijaya dan Srimukti, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, pada Jumat (14/3/2025).
Pembongkaran ini dilakukan untuk mendukung proyek normalisasi Kali Sepak yang bertujuan mencegah banjir di wilayah tersebut.
Ade Kuswara menjelaskan bahwa Kali Sepak yang menyempit akibat sedimentasi dan keberadaan bangunan liar menjadi salah satu penyebab banjir yang sering terjadi di beberapa desa di Tambun Utara.
Normalisasi kali ini tidak hanya melibatkan pembersihan sedimen tetapi juga pelebaran sungai agar dapat menampung lebih banyak air, sehingga dapat mengurangi potensi banjir.
"Normalisasi kali ini akan dilakukan dengan pelebaran supaya lebih banyak air yang bisa ditampung, dan kita harap ini bisa mengurangi banjir di wilayah Tambun Utara," ujar Ade Kuswara di sela-sela pembongkaran.
Ratusan bangunan liar yang sebagian besar digunakan sebagai tempat tinggal dan warung oleh warga setempat telah dibongkar.
Penggunaan alat berat seperti ekskavator tampak terlihat di lokasi untuk meruntuhkan bangunan-bangunan yang berdiri di sepanjang bantaran Kali Sepak.
Ade Kuswara juga menambahkan bahwa pembongkaran ini dilakukan tanpa penolakan dari warga setempat.
"Alhamdulillah, tidak ada penolakan dari warga. Malah mereka mendukung normalisasi ini agar banjir tidak lagi terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya," imbuhnya.
Namun, pembongkaran ini juga menimbulkan keluhan dari beberapa warga, termasuk Wana (55), seorang pedagang sate yang telah tinggal di salah satu bangunan liar selama puluhan tahun.
Wana mengaku bahwa dirinya tidak mendapatkan sosialisasi terkait pembongkaran yang dilakukan mendadak, padahal sebelumnya diberitahukan bahwa pembongkaran akan dilakukan pada 10 April 2025.
"Saya baru tahu hari ini kalau bangunan kami akan dibongkar. Sebelumnya saya diberitahu kalau pembongkaran akan dilakukan setelah Lebaran," ungkap Wana dengan nada kecewa.
Gubernur Dedi Mulyadi berharap proyek normalisasi ini dapat selesai dengan cepat, sehingga banjir di wilayah tersebut bisa diatasi secara tuntas.