Warga Desa Parmahanan Bangun Irigasi Darurat dari Tong Besi, DPRD Simalungun Janji Kawal Perbaikan Permanen

SIMALUNGUN - Sudah setengah tahun lebih, saluran irigasi utama yang menjadi sumber pengairan lahan pertanian di Desa Parmahanan mengalami kerusakan berat. Akibatnya, aliran air menuju sawah-sawah milik warga sepenuhnya terhenti.

Tak tinggal diam, warga pun bahu-membahu mencari solusi alternatif. Mereka menyambung tong-tong besi sepanjang 25 meter dan menopangnya dengan bambu agar aliran air tetap bisa mengalir ke lahan pertanian.

"Kami manfaatkan tong-tong ini agar aliran air tidak terputus. Ini hanya solusi sementara," ujar Sahat Manik, salah seorang warga, Selasa (27/5/2025).

Warga berharap ada langkah konkret dari pemerintah. Sahat menyambut baik kehadiran Anggota DPRD Simalungun, Kristok Damanik, yang langsung meninjau lokasi.

"Kami berharap segera ada realisasi pembangunan permanen. Penyangga dari bambu ini tidak akan bertahan lama," tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kristok Damanik memastikan bahwa proyek perbaikan saluran irigasi di Desa Parmahanan telah masuk dalam program pemerintah tahun anggaran 2025.

"Ini adalah tanggung jawab pemerintah. Program perbaikannya sudah terdata dan akan kami kawal sampai tuntas," ujarnya saat ditemui di lokasi.

Sementara itu, Kepala UPT PSDA Kecamatan Sidamanik, Paber Damanik, membenarkan bahwa pembangunan kembali saluran irigasi tersebut telah dijadwalkan untuk dilaksanakan tahun ini.

"Benar, sudah terprogram. Semoga pelaksanaannya berjalan lancar tanpa kendala," kata Paber saat dikonfirmasi pada Rabu (28/5/2025).

Warga berharap proyek ini tidak hanya berhenti pada tahap rencana, namun bisa segera direalisasikan demi menyelamatkan mata pencaharian mereka sebagai petani.*

(ms/j006)