Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (tengah) dalam acara Dialog Menko PM bersama Perangkat Daerah, Pemangku Kepentingan, dan Masyarakat yang digelar di Balai Kecamatan Ngaliyan, Semarang, Kamis (19/6/2025) (foto: rri)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
JAKARTA -Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mengumumkan rencana penyelenggaraan International Conference on the Transformation of Pesantren (ICTP) yang akan digelar pada 24–26 Juni 2025 di Hotel Sahid, Jakarta.
Konferensi ini akan mempertemukan 300 perwakilan pesantren dari seluruh Indonesia, dengan tujuan mengevaluasi sistem pendidikan pesantren serta merumuskan strategi transformasi pendidikan Islam dalam menjawab tantangan era modern dan digital.
"Sistem belajar mengajarnya mau kita evaluasi, selama tiga hari dua malam mengundang 300 pesantren utama se-Indonesia," ujar Cak Imin dalam jumpa pers di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (20/6/2025).
Menyusun rekomendasi strategis kepada pemerintah terkait perbaikan ekosistem pesantren, baik melalui revisi Undang-Undang Pendidikan Nasional maupun UU Pesantren.
"Di beberapa negara bahkan ada yang menggunakan teknologi sebagai orientasi utamanya. Ada yang melarang bermedsos, apakah masih relevan, dan seterusnya," ujar Cak Imin, menekankan pentingnya relevansi dalam pembelajaran pesantren.
Konferensi internasional ini juga akan menghadirkan pengasuh pesantren, akademisi, serta pakar pendidikan dari dalam dan luar negeri. Negara-negara seperti Iran, Turkiye, dan Mesir turut mengirimkan delegasi sebagai pembicara dan narasumber.
Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, Saifullah Maksum, mengatakan bahwa forum ini merupakan bentuk nyata dari komitmen PKB dalam mendorong transformasi pesantren di era kecerdasan buatan (AI) dan digitalisasi.
"Ini adalah komitmen besar PKB dalam menjaga dan mengembangkan pendidikan pesantren agar tidak tertinggal di tengah perubahan sosial yang dahsyat," ungkap Saifullah.
Cak Imin juga mengungkapkan bahwa saat ini terdapat sekitar 39 ribu pesantren di seluruh Indonesia, dan hampir 50 persennya memberikan pendidikan gratis kepada santri.
Namun, ia menekankan perlunya revolusi tata kelola pendidikan pesantren, agar mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, baik dari sisi pendidikan, sosial, maupun politik.