Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindrayana memberikan keterangan pers di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (24/6/2025). (foto: kmps)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
JATINANGOR-Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau 5,4 juta penerima manfaat dalam kurun waktu 5,5 bulan sejak diluncurkan pada Januari 2025.
"Kita sudah berhasil dalam waktu 5,5 bulan memberi makan setara dengan seluruh penduduk Singapura. 5,4 juta itu setara dengan penduduk Singapura, sudah kita beri makan," ujar Dadan saat ditemui di Kampus IPDN Jatinangor, Selasa (24/6/2025) malam.
Meskipun pencapaian ini patut diapresiasi, Dadan mengingatkan bahwa jumlah tersebut baru mencakup sekitar 6 persen dari total target nasional sebanyak 82,9 juta penerima yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Untuk mempercepat pencapaian target tersebut, BGN tengah mempersiapkan 30.000 Sarjana Penggerak yang akan memimpin Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh wilayah Indonesia. Para sarjana ini sedang menjalani pelatihan intensif selama tiga bulan dan dijadwalkan siap diterjunkan ke lapangan pada akhir Juli 2025.
"Akhir Juli nanti, percepatan akan sangat terlihat secara nyata," tambahnya optimis.
Saat ini, terdapat 1.855 titik SPPG yang aktif memproduksi makanan siap saji bagi anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Program ini menjadi ujung tombak dalam upaya pemerintah mengurangi angka stunting dan kekurangan gizi kronis di Indonesia.
Peran Strategis Pemda
Dadan juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan program MBG. Meski anggaran bersumber dari pusat, pelaksanaan di lapangan sangat bergantung pada peran aktif kepala daerah.
"Seluruh penerima manfaat berada di daerah, infrastruktur ada di daerah. Jadi harmonisasi antara pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan MBG," tegasnya.
Program MBG juga telah menerapkan protokol ketat untuk keamanan makanan, termasuk wacana rapid test menu makanan sebelum disajikan untuk mencegah keracunan massal.
Dengan peningkatan jumlah SDM, harmonisasi pusat-daerah, dan tata kelola yang terus disempurnakan, BGN optimistis target 89,2 juta penerima MBG dapat tercapai pada akhir November 2025.*