BREAKING NEWS
Rabu, 06 Agustus 2025

Heboh! Rencana Kirim 500 Ton Sampah ke TPA Bangkonol, Warga Protes: “Kami Bukan Tempat Buangan!”

Ida Bagus Wedha - Rabu, 06 Agustus 2025 19:13 WIB
122 view
Heboh! Rencana Kirim 500 Ton Sampah ke TPA Bangkonol, Warga Protes: “Kami Bukan Tempat Buangan!”
Ketua Umum Go Green Go Clean Indonesia, Dr. Ir. Justiani, M.Sc. (foto: Ida Bagus Wedha/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BANTEN — Rencana kerja sama pengelolaan sampah antara Pemerintah Kabupaten Pandeglang dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menuai reaksi keras dari masyarakat Desa Bangkonol, Kecamatan Koroncong.

Penolakan ini disampaikan langsung melalui aksi damai yang digelar di Sekretariat DPRD Pandeglang, Senin (4/8/2025).

Dalam aksi tersebut, warga menyuarakan keberatannya terhadap rencana pengiriman 300 hingga 500 ton sampah per hari ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bangkonol.

Baca Juga:

Mereka menilai kebijakan ini dapat membawa dampak negatif bagi lingkungan serta kesehatan masyarakat sekitar.

"Kami tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan keputusan ini. Tidak ada sosialisasi atau undangan resmi. Kami mengetahui kabar ini justru dari media sosial dan obrolan warga. Kami bukan tempat buangan," ujar salah satu warga saat menyampaikan orasi.

Kritik juga datang dari kalangan pemerhati lingkungan.

Ketua Umum Go Green Go Clean Indonesia, Dr. Ir. Justiani, M.Sc., menilai kebijakan ini cenderung terburu-buru dan kurang memperhatikan kesiapan infrastruktur serta dampak ekologis.

"TPA Bangkonol belum memiliki sistem pengolahan lindi (leachate treatment plant) yang memadai. Tanpa pengelolaan yang tepat, air lindi dapat mencemari sungai dan air tanah," ungkap Justiani kepada media, Rabu (6/8/2025).

Ia juga mengingatkan bahwa praktik sanitary landfill yang sesuai standar harus menjadi prioritas.

Tanpa itu, potensi pencemaran udara, air, dan tanah akan semakin besar, serta berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat sekitar.

Sejumlah warga melaporkan meningkatnya jumlah lalat di permukiman, bau menyengat yang kerap muncul, serta perubahan pada aliran sungai di sekitar TPA.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap potensi penyebaran penyakit.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru