JEMBRANA, Bali— Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta menghadiri peluncuran program Desa BISA (Berani Inovasi, Siap Adaptasi) Ekspor yang berlangsung di Koperasi Kerta Semaya Samaniya, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Selasa (9/9) pagi.
Program ini menjadi momentum penting bagi desa-desa di Bali untuk menembus pasar ekspor global melalui potensi lokal seperti kakao, hasil perikanan, dan hortikultura.
Dalam sambutannya, Wagub Giri Prasta menegaskan bahwa Desa BISA Ekspor merupakan langkah konkret menuju kemandirian ekonomi desa, serta bentuk nyata dari kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam membuka akses pasar internasional.
"Melalui program ini, desa tidak lagi hanya menjadi pusat produksi, tetapi tampil sebagai pemain aktif di pasar global. Ini adalah semangat baru pembangunan ekonomi desa," tegas Giri Prasta.
Bali Tawarkan Kualitas, Tradisi, dan Keberlanjutan
Wagub juga menyampaikan bahwa Bali bukan hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga komoditas unggulan seperti kakao dan perikanan yang telah dikenal dunia.
"Potensi lokal ini didukung oleh proses budidaya ramah lingkungan dan sentuhan kearifan lokal seperti Tri Hita Karana dan Sad Kerthi, yang menjadikan produk Bali punya keunggulan kompetitif di pasar global," ujarnya.
Giri Prasta juga menyoroti peran generasi muda dalam transformasi pertanian Bali ke arah organik dan digital, termasuk pengemasan dan pemasaran berbasis teknologi.
Wamen Desa: Masa Depan Bangsa Ditentukan dari Desa
Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ahmad Riza Patria, menyebut program ini sebagai strategi untuk menghubungkan potensi desa dengan pasar dunia.
"Desa harus menjadi pilar ekonomi bangsa. Desa BISA Ekspor bukan seremoni, tapi bagian dari transformasi menuju desa yang berdaya saing global," jelas Riza.