BREAKING NEWS
Minggu, 05 Oktober 2025

Gubernur Pramono Anung Tebus 1.238 Ijazah Siswa Tak Mampu: Total Rp4,1 Miliar

Justin Nova - Jumat, 03 Oktober 2025 13:39 WIB
Gubernur Pramono Anung Tebus 1.238 Ijazah Siswa Tak Mampu: Total Rp4,1 Miliar
Gubernur Pramono Anung Tebus 1.238 Ijazah Siswa Tak Mampu: Total Rp4,1 Miliar (foto : canva/bitv)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung kembali menunjukkan komitmennya terhadap dunia pendidikan dengan menebus 1.238 ijazah siswa yang sempat tertahan karena tunggakan iuran sekolah. Program pemutihan ijazah ini berlangsung di SMP Strada Santo Fransiskus Xaverius, Koja, Jakarta Utara, pada Jumat (3/10/2025).

Dalam acara tersebut, Pemprov DKI bersama Baznas Bazis DKI Jakarta menggelontorkan anggaran Rp4,1 miliar untuk menebus ijazah-ijazah yang selama ini tertahan akibat keterbatasan ekonomi para siswa.

"Hari ini saya bersyukur dan bahagia bisa menyerahkan pemutihan ijazah sebanyak 1.238. Kalau diuangkan, ini nilainya kurang lebih Rp4,1 miliar," ujar Pramono dalam sambutannya.

Baca Juga:

Program ini merupakan bagian dari kebijakan Gubernur Pramono untuk memastikan tidak ada lagi siswa Jakarta yang kehilangan masa depan karena tidak bisa mengambil ijazah.

Sejak program ini dimulai, total 3.297 ijazah telah ditebus, dengan nilai mencapai Rp12 miliar. Pada tahun 2025, target pemutihan ditetapkan sebanyak 6.652 ijazah.

"Sampai tahun depan, kami akan terus lanjutkan program ini agar tidak ada lagi anak Jakarta yang ijazahnya tertahan," tambah Pramono.

Gubernur Pramono juga menekankan pentingnya Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, yang saat ini telah menjangkau 707.513 siswa dari jenjang SD hingga SMA sederajat.

Dengan perluasan program KJP Plus, ia berharap tidak akan ada lagi kasus ijazah ditahan di Jakarta.

"Mudah-mudahan, ke depan tidak ada lagi anak-anak yang tidak bisa mengambil ijazahnya," pungkasnya.

Salah satu warga penerima manfaat, Warniti (51), tak kuasa menahan haru saat menerima ijazah putranya yang sempat tertahan lebih dari setahun akibat tunggakan Rp3 juta.

"Saya ngucapin terima kasih banyak untuk bantuan Pak Gubernur, ya. Karena memang saya keadaannya kurang mampu. Jadi sampai SPP anak pun tertahan," kata Warniti sambil memeluk erat ijazah anaknya.

Putranya sendiri tak bisa hadir karena sedang bekerja di restoran kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK).*

Editor
: Justin Nova
0 komentar
Tags
beritaTerkait
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru