
Pemimpin Dua Bangsa Serumpun Bertemu: Prabowo Sambut PM Anwar dengan Suasana Kekeluargaan
JAKARTA Perdana Menteri Malaysia Yang Mulia Dato&039 Seri Anwar Ibrahim mendapat sambutan hangat dari Presiden Republik Indonesia Prab
Nasional
JAKARTA -Fenomena “garuda biru” kembali ramai di media sosial setelah sebelumnya muncul pada Agustus 2024, terkait dengan isu politik menjelang Pilkada 2024. Kali ini, unggahan gambar Garuda dengan latar biru dan tulisan “peringatan darurat” kembali menghiasi platform digital, kali ini terkait dengan rencana pemerintah yang akan menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada 2025.
Fenomena ini mencuat menyusul adanya protes dan penolakan publik atas kebijakan kenaikan PPN yang direncanakan pemerintah. Dalam unggahan yang beredar, banyak warganet menyuarakan keberatannya terhadap kebijakan tersebut. Beberapa potongan teks yang menyertai gambar Garuda Biru, antara lain menyebutkan:
“Menarik Pajak Tanpa Timbal Balik Untuk Rakyat Adalah Sebuah Kejahatan” “Jangan Minta Pajak Besar Kalau Belum Becus Melayani Rakyat” “Jangan Kebiasaan Malakin Rakyat!” “Bebankan Pajak Besar Untuk Pembalak Hutan, Pengeruk Bumi dan Industri Tersier. Jangan Palak Rakyat Terus-terusan”Kritik tersebut mengindikasikan ketidakpuasan publik terhadap kebijakan perpajakan yang dianggap memberatkan rakyat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang masih dalam pemulihan pasca-pandemi.
Baca Juga:
Menanggapi fenomena tersebut, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Deni Surjantoro, menegaskan bahwa kebijakan kenaikan PPN telah melalui pembahasan yang mendalam bersama DPR RI. Menurut Deni, rencana kenaikan tarif PPN ini mempertimbangkan berbagai aspek, baik ekonomi, sosial, maupun fiskal, yang diharapkan dapat mendukung kestabilan perekonomian negara.
“Pada dasarnya kebijakan penyesuaian tarif PPN 1% tersebut telah melalui pembahasan yang mendalam antara pemerintah dengan DPR dan pastinya telah mempertimbangkan berbagai aspek antara lain aspek ekonomi, sosial dan fiskal,” ujar Deni dalam keterangannya Kamis (21/11).
Baca Juga:
Selain itu, Deni menambahkan bahwa kenaikan PPN juga telah didasari oleh kajian ilmiah yang melibatkan para akademisi dan praktisi. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan tersebut tidak diambil secara sepihak, melainkan berdasarkan analisis yang mendalam untuk menyeimbangkan kebutuhan fiskal negara dengan kemampuan ekonomi masyarakat.
Meski demikian, protes publik mengenai kenaikan PPN ini terus bergulir, dan fenomena garuda biru yang mengiringi protes tersebut menjadi simbol ekspresi ketidaksetujuan terhadap kebijakan perpajakan yang dianggap memberatkan rakyat kecil.
Kenaikan PPN menjadi 12% pada 2025 ini diperkirakan akan berdampak luas, mengingat pajak ini berlaku hampir di seluruh transaksi barang dan jasa, yang otomatis akan menaikkan harga barang konsumsi. Oleh karena itu, meskipun pemerintah mengklaim bahwa kebijakan ini penting untuk memperkuat keuangan negara, banyak kalangan yang merasa kebijakan ini kurang tepat sasaran jika tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas pelayanan publik yang optimal.
Dengan adanya protes yang terus berkembang, baik secara online maupun offline, pemerintah diharapkan dapat merespons lebih lanjut agar kebijakan ini bisa diterima oleh masyarakat luas tanpa menimbulkan ketidakpuasan yang lebih besar.
(N/014)
JAKARTA Perdana Menteri Malaysia Yang Mulia Dato&039 Seri Anwar Ibrahim mendapat sambutan hangat dari Presiden Republik Indonesia Prab
NasionalWASHINGTON DC Kecerdasan buatan (AI) semakin merambah kehidupan manusia dan terus mengalami perkembangan pesat. CEO OpenAI, Sam Altman,
Sains & TeknologiJAKARTA Isu mengenai sah atau tidaknya sholat seseorang, khususnya lakilaki yang mengenakan sarung, ketika bagian betis atau paha terli
AgamaJAKARTA Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menegaskan bahwa Partai Demokrat tidak memiliki keterkaitan
PolitikOlehBudiarjo INDONESIA sebagai negara demokrasi terus berupaya menjalankan pemerintahan yang efektif, responsif, dan berpihak kepada rakyat
OpiniJAKARTA Indonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya. Kwik Kian Gie, ekonom senior yang pernah menjabat sebagai Menteri Koor
SosokBALI Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Provinsi Bali pada Selasa, 29 Juli 2025,
NasionalYOGYAKARTA Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa cuaca di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pad
NasionalJAWA BARAT Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Provinsi Jawa Barat pada Selasa, 29
NasionalJAKARTA Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta pada Selasa, 29 Juli
Nasional