Singgung Pribahasa ‘Harimau Mati Tinggalkan Belang’, Prabowo Minta Pejabat Jaga Nama Baik dan Hindari Penyelewengan

JAWA BARAT -Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengingatkan seluruh pejabat pusat dan daerah untuk selalu menjaga nama baik dan tidak melakukan penyelewengan yang merugikan rakyat. Pesan tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintah Pusat dan Daerah 2024 yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Jawa Barat, pada Sabtu (9/11/2024).

Prabowo mengutip ajaran nenek moyang, “Harimau meninggal meninggalkan belang, kalau kita meninggal kita meninggalkan nama,” yang menegaskan pentingnya meninggalkan warisan nama baik. Presiden mengajak para pejabat untuk berusaha sebaik-baiknya dalam menjalankan tugas agar generasi berikutnya bisa merasa bangga dengan warisan yang ditinggalkan.

“Hendaknya marilah kita berupaya meninggalkan nama yang baik untuk keluarga kita. Orangtua kita biar bangga. Anak-anak kita, cucu-cucu kita juga bangga,” ungkapnya dalam kesempatan tersebut.

Baca Juga:

• Hotman Paris Pastikan Nadiem Makarim Hadiri Pemeriksaan Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Chromebook Rp9,9 Triliun
• Mahkamah Agung Kurangi Hukuman Gazalba Saleh Jadi 10 Tahun Penjara

Selain itu, Prabowo juga menekankan agar pejabat negara menggunakan harta dan kekuasaan yang dimiliki dengan bijaksana. Ia mengingatkan bahwa pada akhirnya, semua kekayaan duniawi tidak akan dibawa ketika seseorang meninggal. “Betapapun harta yang kita miliki pada saat dipanggil Tuhan, kita berangkat telanjang,” katanya, mengingatkan pentingnya nilai moral dalam menjalankan pemerintahan.

Dalam Rakornas tersebut, Prabowo juga menekankan pentingnya pemerintahan yang efisien dan bebas dari penyelewengan. Ia mengajak seluruh pejabat untuk memusatkan pikiran dan kekuatan mereka untuk kepentingan rakyat, serta memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar mencerminkan kebutuhan dan harapan masyarakat.

Baca Juga:

• KPK Usut Dugaan Gratifikasi di Lingkungan MPR, Terkait Pengadaan Barang
• Eks Ketua PN Jaksel Serahkan Rp6,9 Miliar ke Kejagung, Diduga Suap Kasus Ekspor CPO

“Nasib bangsa Indonesia ada di pundak Saudara-saudara sekalian. Kalau kita kompak, jika kita bersatu, kita akan lebih cepat maju. Kita pusatkan pikiran kita, kepintaran kita, pengalaman kita, dan kekuasaan yang ada pada kita untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat,” ujarnya.

Prabowo menegaskan bahwa jika seluruh pejabat pusat dan daerah bekerja dengan kompak dan fokus pada kesejahteraan rakyat, Indonesia akan lebih cepat mencapai kemajuan dan berkembang menjadi negara yang lebih baik.t

Pada kesempatan yang sama, Presiden juga menyatakan bahwa sinergi antara pejabat pusat dan daerah sangat penting untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh negara. Menurutnya, keberhasilan pembangunan di tingkat daerah sangat bergantung pada keputusan-keputusan yang dibuat oleh para pejabat yang memiliki kekuasaan dan kewenangan.

Rakornas ini dihadiri oleh lebih dari 5.000 pejabat pemerintah dari berbagai daerah, yang turut membahas arah kebijakan pemerintah ke depan. Dengan tema “Membangun Pemerintahan yang Efektif dan Bersih untuk Kesejahteraan Rakyat”, Rakornas diharapkan dapat menjadi momentum untuk menciptakan pemerintahan yang lebih bersih, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Prabowo menegaskan bahwa Indonesia dapat maju lebih cepat jika seluruh pejabat negara fokus pada kepentingan rakyat. Oleh karena itu, ia mengajak para pengambil keputusan untuk bersatu dan bekerja keras demi memajukan bangsa ini.

“Saya yakin kalau kita bersatu, Indonesia akan lebih cepat menjadi negara maju,” tutupnya.

Rakornas Pemerintah Pusat dan Daerah 2024 ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi antar lembaga pemerintah, serta memberikan arah yang jelas untuk pembangunan Indonesia yang lebih baik dan berkeadilan.

(N/014)

Hotman Paris Pastikan Nadiem Makarim Hadiri Pemeriksaan Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Chromebook Rp9,9 Triliun

Mahkamah Agung Kurangi Hukuman Gazalba Saleh Jadi 10 Tahun Penjara

KPK Usut Dugaan Gratifikasi di Lingkungan MPR, Terkait Pengadaan Barang

Eks Ketua PN Jaksel Serahkan Rp6,9 Miliar ke Kejagung, Diduga Suap Kasus Ekspor CPO

PRESEDEN BURUK KOPERASI ANEH

5 ASN di Kolaka Utara Mangkir Kerja hingga 2 Tahun, Tetap Terima Gaji: Satu Diusulkan Dipecat Tidak Hormat