Wamenhaj Dahnil Anzar Tersudut Isu Pengurangan Syarikah, Menteri Irfan Buka Pintu Penyidikan
JAKARTA Polemik dugaan penyimpangan dalam penunjukan perusahaan penyedia layanan haji (syarikah) kembali mencuat setelah Wakil Menteri Haji
Nasional
SURABAYA - Upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 yang digelar di Kota Surabaya menjadi momentum bagi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti untuk menyampaikan pesan penting terkait cara masyarakat menilai guru.
Ia menegaskan, kualitas guru tidak bisa hanya diukur dari angka-angka atau nilai statistik semata.
"Jangan hanya menilai kinerja dan menghakimi mereka dari angka-angka. Sejatinya, tanggung jawab pendidikan yang pertama dan utama adalah orang tua dan keluarga. Berilah kesempatan para guru membantu mendidik anak-anak dengan cara terbaik, perbaiki komunikasi, kerja sama, dan saling menghargai," kata Abdul Mu'ti dalam siaran daring Upacara Peringatan HGN 2025, Selasa (25/11/2025).Baca Juga:
Mendikdasmen menggambarkan guru sebagai agen pembelajaran sekaligus agen peradaban, yang memikul tanggung jawab besar dalam membangun nalar kritis, membentuk akhlak, dan menjaga kejernihan hati murid.
Namun, kompleksitas persoalan yang dihadapi siswa kini semakin beragam, mulai dari tantangan akademik hingga masalah sosial, moral, dan ketergantungan pada gawai atau judi online.
"Saya mengimbau masyarakat, orang tua, dan semua pihak, agar menghargai jerih payah para guru," imbuhnya.
Selain itu, Abdul Mu'ti mengajak para guru untuk memperkuat motivasi, meneguhkan jati diri, dan meluruskan niat dalam menjalankan profesi.
Guru ideal, menurutnya, memiliki tiga modal penting:
Stamina intelektual – untuk menghadapi tantangan akademik.
Stamina sosial – untuk menjalin komunikasi dan kolaborasi dengan siswa dan orang tua.
Stamina moral – untuk menjadi teladan dalam akhlak dan integritas.
Mendikdasmen menekankan bahwa keberhasilan pendidikan tidak hanya bergantung pada guru, tetapi sinergi antara sekolah dan keluarga.
Pendidikan dimulai dari rumah, dan guru hadir sebagai mitra orang tua, bukan satu-satunya pihak yang bertanggung jawab.
"Pesan ini penting agar masyarakat tidak membebankan seluruh tekanan pada guru. Pendidikan yang berhasil hanya bisa dicapai melalui kolaborasi yang erat antara sekolah, guru, dan keluarga," ujarnya.
Upacara HGN 2025 ini menjadi pengingat publik bahwa peran guru harus dihargai, didukung, dan diperkuat demi terciptanya generasi yang cerdas, berakhlak, dan adaptif terhadap perubahan zaman.*
(km/um)
JAKARTA Polemik dugaan penyimpangan dalam penunjukan perusahaan penyedia layanan haji (syarikah) kembali mencuat setelah Wakil Menteri Haji
Nasional
SULAWESI TENGAH Pengamat hukum dan politik, Pieter C. Zulkifli, menyoroti keberadaan bandara di kawasan industri nikel PT Indonesia Morowa
Nasional
BANDA ACEH Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) bekerja sama dengan UNICEF dan Baitul Mal Aceh menyelenggarakan pelatihan penguatan kapa
Nasional
BANTEN Pemerintah Provinsi Banten menerima audiensi tokoh agama dan masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Bersama Anti Kemaksiatan (Gebra
Nasional
HUMBANGHASUNDUTAN Upaya pencarian korban tanah longsor di Desa Panggugunan, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbanghasundutan, terus dilakukan
Peristiwa
JAKARTA PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menegaskan bahwa rencana merger dengan PT Pelita Air Service hingga saat ini belum mencapa
Ekonomi
JAKARTA Ketua Fraksi Golkar DPR RI, Sarmuji, menilai langkah KAI Commuter Indonesia (KCI) yang tidak memecat pegawai buntut hilangnya botol
Nasional
SUMATERA UTARA Polda Sumatera Utara melaporkan update penanganan bencana alam yang melanda sejumlah wilayah dari 24 hingga 26 November 2025
Peristiwa
JAKARTA Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menerima audiensi Komisi V DPRD Provinsi Sumatera Selatan di Ruang Rapat Utama Kementer
Nasional
JAKARTA Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) berisiko dibekukan akibat kinerja yang d
Ekonomi