
Tak Diizinkan Masuk, Emak-Emak Pendukung Tom Lembong Protes Barikade di PN Jakpus
JAKARTA Puluhan emakemak dari Koalisi Nasional Perempuan Republik Indonesia (KNPRI) memadati Pengadilan Tipikor di PN Jakarta Pusat unt
Nasional
JAKARTA -Kematian tragis seorang tukang nasi goreng berinisial AF (25) telah mengguncang kedamaian di Cilincing, Jakarta Utara. Pelaku pembunuhan, seorang pria berinisial MM alias Bucing (30), telah berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian setelah melarikan diri hingga ke Kepulauan Seribu.
Peristiwa berdarah ini bermula dari kegiatan membangunkan sahur di Jalan Baru Cilincing RW 03, Kelurahan Kalibaru, Cilincing, pada Selasa (9/4) dini hari. Korban, yang sedang bersama sekelompok pemuda, ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dengan penuh semangat. Namun, suatu kejadian kecil yang berkaitan dengan suara bising motor membuat situasi berubah menjadi tragis.
“Korban saat itu ikut bersama anak-anak ‘ngoprek’ membangunkan sahur menggunakan sistem suara (sound system). Namun, ketika mereka bertemu dengan motor yang mengeluarkan suara bising, hal itu memicu percekcokan yang berujung pada tragedi ini,” ujar Kapolsek Cilincing Kompol Fernando Saharta Saragih.
Tidak berselang lama setelah kejadian, Bucing kembali dengan membawa senjata tajam dan menyerang rombongan, termasuk korban, dengan kejam. Serangan tersebut mengakibatkan korban mengalami luka serius pada dada, dagu, dan kepala, yang menyebabkan korban meninggal dunia di tempat.
Pihak kepolisian dengan sigap melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku. Setelah melacak jejaknya hingga Kepulauan Seribu, Bucing akhirnya berhasil ditangkap pada Rabu (17/4) dan kini dijerat dengan Pasal 338 dan/atau Pasal 351 ayat (3) KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Meskipun sebagian menyebut insiden ini sebagai tawuran, Kapolsek Cilincing dengan tegas membantahnya. “Ini bukan aksi tawuran, tapi cekcok yang berujung pada tindakan melukai korban yang akhirnya meninggal dunia,” ungkap Kompol Fernando.
Peristiwa ini menjadi cerminan pentingnya pengendalian emosi dan penyelesaian konflik secara damai dalam kehidupan sosial. Tagar #KeadilanUntukAF pun ramai digunakan sebagai ungkapan keadilan bagi korban. Semoga kasus ini dapat memberikan pembelajaran bagi masyarakat untuk menjaga keamanan dan kedamaian, serta menghindari tindakan kekerasan yang merugikan banyak pihak.
Demikianlah peristiwa tragis di Cilincing yang merenggut nyawa seorang pemuda yang penuh potensi. Semoga kejadian serupa tidak terulang di masa depan dan kita semua dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis.
(N/014)
JAKARTA Puluhan emakemak dari Koalisi Nasional Perempuan Republik Indonesia (KNPRI) memadati Pengadilan Tipikor di PN Jakarta Pusat unt
NasionalJAKARTA Media sosial ramai membahas pernyataan Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, yang menyebut parfum merek mewah
Sains & TeknologiJAKARTA Pemerintah Indonesia memastikan akan mulai mengimpor sejumlah komoditas energi dari Amerika Serikat (AS) sebagai tindak lanjut dar
EkonomiPADANG SIDIMPUAN Tim Gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padangsidimpuan kembali menggelar kegiatan rutin penegakan Perat
NasionalPadangsidimpuan, Sumut Seorang pedagang bakso keliling, Henry Saputra Bangun (27), menjadi korban kekerasan diduga dilakukan oleh seoran
Hukum dan KriminalDenpasar, Bali Menanggapi tuduhan yang disampaikan oleh Andre Sula terkait adanya dugaan kumpul kebo, wartawan bernama Dede menyampaik
NasionalMEDAN Sebagai bentuk kepedulian sosial dan penguatan sinergi dengan institusi kepolisian, Pokdarkamtibmas Bhayangkara Resor Medan menggela
NasionalBangli, Bali Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, Polsek Kintamani melaksanakan kegiatan panen sayur kubis di lahan
NasionalBALI Menjelang pelaksanaan upacara Ngaben di Banjar Tengah, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Babinsa Desa Mendoyo Dauh Tukad, S
NasionalACEH BESAR Dalam khutbah Jumat yang disampaikan di Masjid Tuha Indrapuri, Aceh Besar, pada 18 Juli 2025 (22 Muharram 1447 H), Muhammad Hat
Agama