JAKARTA – Meskipun upaya terus dilakukan, banjir yang melanda sejumlah wilayah DKI Jakarta masih menyisakan tantangan serius bagi warga setempat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan pembaruan data terbaru per pukul 11.00 WIB, yang mengungkapkan bahwa genangan air masih mempengaruhi kehidupan masyarakat di sebagian wilayah Jakarta Barat (Jakbar).
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menjelaskan bahwa meskipun terjadi penurunan dari 9 RT menjadi 8 RT, genangan air masih menjadi perhatian utama. “Kami terus memantau situasi dan melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk mengatasi genangan dan memastikan keselamatan warga,” ujar Isnawa Adji.
Selain itu, BPBD DKI Jakarta mencatat bahwa masih terdapat 993 jiwa yang mengungsi akibat banjir di Jakbar. Mereka tersebar di beberapa titik pengungsian, dengan jumlah terbanyak berada di Kelurahan Tegal Alur.
Namun, tidak hanya di Tegal Alur, genangan air juga telah mereda di beberapa wilayah. Meskipun demikian, jalan-jalan di beberapa titik masih tergenang, menyulitkan mobilitas warga.
Upaya untuk mengatasi banjir dan genangan air terus dilakukan oleh pihak terkait. BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memantau kondisi genangan di setiap wilayah, dengan koordinasi erat bersama Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat.
Di tengah situasi yang menuntut, para lurah dan camat setempat juga turut aktif dalam upaya penyelamatan. Target utama saat ini adalah memastikan genangan surut secepat mungkin, serta memastikan sistem drainase dan pengaliran air berfungsi optimal.
Dalam kesimpulan, perjuangan melawan genangan air di tengah bencana ini menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dan antarlembaga. Semangat gotong royong dan solidaritas menjadi kunci dalam menghadapi tantangan banjir yang terus menghantui Jakarta.
(AS)
Update Banjir Jakarta: Perjuangan Melawan Genangan di Tengah Bencana