JAKARTA - Setelah 40 tahun penantian, warga Kampung Bambu Kuning RW 02, Kelurahan Marunda, Jakarta Utara, akhirnya bisa menikmati pasokan air minum perpipaan dari Perumda PAM Jaya. Direktur Utama Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin, mengungkapkan kebahagiaannya atas terwujudnya impian warga yang selama ini hanya mengandalkan air tanah yang asin.
"Warga setempat telah menunggu selama 40 tahun dan akhirnya dapat menikmati air minum perpipaan dari PAM Jaya," ujar Arief dalam keterangan resmi yang diterima Antara pada Senin (24/2/2025).
Sebelumnya, warga Kampung Bambu Kuning harus mengeluarkan biaya antara Rp 400.000-Rp 600.000 per bulan untuk membeli air tanah yang asin. Kini, dengan adanya sistem perpipaan, mereka hanya perlu membayar sekitar Rp 60.000-Rp 100.000 per bulan untuk mendapatkan air bersih dan berkualitas.
Air minum yang disuplai bagi 513 Sambungan Rumah di RW 02 ini bersumber dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur 1 dan disalurkan melalui Distribution Center Cilincing 2 dengan kapasitas 20 juta liter. Keberadaan air perpipaan ini diharapkan akan mengurangi beban biaya dan memastikan ketersediaan air bersih yang lebih hemat serta berkualitas bagi warga setempat.
Arief juga mengungkapkan bahwa warga menyambut penuh syukur masuknya air minum perpipaan ke wilayah mereka, dan bahkan menghadiri acara syukuran yang diadakan oleh warga setempat. "Kami sangat bersyukur atas bantuan PAM Jaya yang akhirnya menyediakan kebutuhan air bersih bagi kami," ujar Dariyah (42), salah seorang warga.
Bukhori (45), pengurus RW 02, juga menyampaikan rasa terima kasih kepada PAM Jaya yang telah mewujudkan kebutuhan air bersih bagi warga Kampung Bambu Kuning yang sudah lama menunggu. Kini, mereka tidak perlu lagi khawatir tentang kualitas air yang mereka konsumsi.
Dengan adanya pasokan air bersih yang terjamin, diharapkan kehidupan warga Kampung Bambu Kuning semakin lebih baik dan sehat.