Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Probolinggo, R. Oemar Sjarief, mengonfirmasi bahwa korban yang meninggal adalah Abd Halil (59), warga Desa Brani Wetan, Kecamatan Maron.
Korban ditemukan pada malam hari oleh warga setempat setelah pihak keluarga panik lantaran korban belum kembali ke rumah setelah keluar pada sore harinya, tepat saat hujan deras mulai mengguyur.
"Korban diketahui meninggalkan rumah pada sore hari dan tidak kunjung pulang hingga waktu berbuka puasa. Keluarga panik dan mencari korban yang diduga terbawa arus banjir," ujar Oemar, Selasa (11/3).
Setelah pencarian yang dilakukan oleh keluarga bersama warga, korban ditemukan di areal sawah yang tergenang air dalam keadaan meninggal dunia.
Selain korban jiwa, hujan deras juga menyebabkan banjir di sepuluh desa yang tersebar di tiga kecamatan: Krejengan, Pajarakan, dan Maron. Di Kecamatan Krejengan, enam desa terendam banjir, yaitu Desa Opo-opo, Desa Jatiurip, Desa Patemon, Desa Kamalkuning, Desa Tanjung Sari, dan Desa Krejengan.
Meski tidak ada korban jiwa di wilayah ini, banjir merusak sejumlah infrastruktur, termasuk jembatan penghubung antardesa dan rumah warga.
Di Kecamatan Pajarakan, tiga desa dilanda banjir, yakni Desa Ketompen, Desa Selogudig Wetan, dan Selogudig Kulon.
Sementara itu, banjir juga menggenangi Desa Brani Wetan di Kecamatan Maron, di mana korban ditemukan.
BPBD Probolinggo masih melakukan asesmen dan pemantauan lebih lanjut untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.