BREAKING NEWS
Kamis, 16 Oktober 2025

Pasutri di Simalungun Tewas Terseret Banjir Bandang, Rumah Hanyut

BITVonline.com - Kamis, 26 Desember 2024 03:54 WIB
Pasutri di Simalungun Tewas Terseret Banjir Bandang, Rumah Hanyut
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Simalungun, Sumut – Sebuah tragedi terjadi di Kecamatan Raya Kahaen, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, pada Rabu (25/12). Seorang pasangan suami-istri, Ramiden Damanik (70) dan Sania Saragih (41), ditemukan tewas akibat terseret banjir bandang yang melanda daerah tersebut.

Banjir bandang yang berasal dari luapan Sungai Bah Sombu Nagori Bangun Raya ini telah melanda wilayah sekitar sejak Selasa sore (24/12). Rumah korban yang terletak tak jauh dari sungai, diduga ikut terbawa arus deras, menyebabkan korban hilang bersama rumah semi permanen mereka.

Kapolres Simalungun, AKBP Choky Sentosa Meliala, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan sekitar pukul 18.00 WIB, setelah warga menemukan rumah korban sudah hanyut terbawa banjir. “Ketika dilakukan pengecekan di lokasi kejadian, kedua korban sudah tidak ditemukan,” ujar Choky pada Kamis (26/12).

Setelah menerima laporan tersebut, Polres Simalungun bersama Basarnas segera melakukan pencarian pada hari kejadian, namun hasilnya nihil. Pencarian dilanjutkan keesokan harinya, dan kedua korban ditemukan dalam kondisi tewas terjepit di antara pepohonan bambu di pinggir aliran Sungai Bah Sombu, tepatnya di Huta IV Maratur Nagori Sambosar Raya.

Sebelum tragedi tersebut terjadi, korban Sania Saragih sempat melakukan siaran langsung (live) di akun Facebook pribadinya, menunjukkan kondisi air sungai yang sudah meluap dan mulai memasuki rumah mereka. Menurut saksi mata, Termina Turnip, yang terakhir berinteraksi dengan Sania sekitar pukul 17.00 WIB, korban sempat menunjukkan situasi banjir yang semakin parah. “Sania sempat live di Facebook miliknya, menunjukkan sungai yang sudah mulai meluap dan masuk ke dalam rumah,” terang Termina.

Kini, jenazah kedua korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan. Kejadian ini menjadi peringatan akan bahaya banjir bandang yang dapat terjadi secara cepat, terutama di daerah-daerah yang rentan terhadap bencana alam.

Polres Simalungun bersama Basarnas masih melanjutkan upaya pencarian dan pemantauan di kawasan tersebut untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada mengingat cuaca yang tidak menentu di daerah tersebut.

Pihak berwenang juga akan terus memberikan informasi terbaru terkait situasi dan kondisi pasca-banjir untuk keselamatan warga sekitar.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru