"Pengeboran ini rencananya untuk mengairi sawah dan sekitarnya," jelas Widiarti di Sumenep pada Rabu (12/3/2025).
Namun, alih-alih air biasa, semburan yang terjadi ternyata mengandung gas yang menambah keanehan situasi tersebut.
Proses pengeboran yang telah dilakukan sejak Juni 2024 lalu, menggunakan alat bor dan 15 casing peralon berukuran 4 dim, berjalan lancar tanpa tanda-tanda yang mencurigakan.
Widiarti mengatakan bahwa pada saat pengeboran, kondisi di lokasi tidak menunjukkan gejala-gejala yang bisa menimbulkan kecelakaan.
Menyikapi kejadian tersebut, pihak berwenang sudah mengerahkan aparat keamanan dari Polsek Pasongsongan dan Koramil untuk menjaga lokasi semburan.
Mereka juga melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mencari penyebab fenomena ini dan mengantisipasi perkembangan lebih lanjut.
"Pihak kepolisian dan pihak terkait lainnya sudah melakukan pemantauan, dan kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada serta tidak mendekati lokasi semburan," kata Widiarti.
Hal ini dilakukan guna menghindari kemungkinan bahaya akibat aroma gas yang tercium di sekitar lokasi pengeboran.
Warga setempat diminta untuk segera melaporkan jika ada perkembangan lebih lanjut yang mencurigakan di sekitar area semburan tersebut.